Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Panggung Terakhir untuk Nancy 'Pelobi'

8 Agustus 2022   18:00 Diperbarui: 8 Agustus 2022   18:09 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panggung Terakhir untuk Nancy 'Pelobi'. (Sumber: www.freepik.com)

Kata bendahara kepada orang itu, "Inilah surat hutangmu. Buatlah surat hutang lain, delapan puluh pikul."

Lalu orang kaya itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik.

"Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang," kata orang kaya itu.

***

Nama Nancy Pelosi di Capitol Hill adalah simbol kekuatan. Wanita hebat ini memiliki ketajaman legislatif, kemampuan menyatukan partai, dan naluri untuk teater politik.

Nancy Pelosi dibesarkan dalam keluarga politik di kota Pantai Timur Baltimore. Beliau anak bungsu dari tujuh bersaudara. Ayahnya adalah walikota Maryland.

Di tahun 1976, Nancy Pelosi terlibat dalam politik. Dengan menggunakan koneksi keluarganya, beliau membantu Gubernur California Jerry Brown.

Karir politik Nancy Pelosi naik melalui Partai Demokrat. Beliau menjadi ketua di negara bagiannya. Kemudian memenangkan kursi di Kongres pada tahun 1988.

Di tahun 2003, Nancy Pelosi adalah wanita pertama dalam sejarah Amerika yang memimpin Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Beliau berperan penting dalam mendukung atau menggagalkan agenda banyak presiden.

Empat tahun kemudian, Partai Demokrat kehilangan kendali atas Kongres. Meskipun demikian, Nancy Pelosi mengalahkan beberapa saingannya. Dan sekali lagi dia berada di pucuk pimpinan untuk masa jabatan keempat sebagai Ketua DPR pada tahun 2021

Ketua DPR adalah pekerjaan kedua tertinggi di Amerika, setelah Wakil Presiden. Satu-satunya pekerjaan kongres yang dirinci dalam Konstitusi Amerika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun