Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kartini, Melihat Jauh ke Depan dan Melampaui Zamannya

22 April 2022   16:15 Diperbarui: 22 April 2022   16:17 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat Hari Kartini  |  www.freepik.com

Kartini, seorang visioner, terlahir dengan bakat unik. Dia mampu melihat apa yang orang lain belum dapat bayangkan terjadi. Dan ketika mimpinya mulai terwujud, namanya menjadi bagian dari sejarah.


Kartini dan Esensi Perjuangannya

Sebagai puteri seorang Bupati, Kartini hidup dalam lingkungan yang berkelas. Dia mampu mempelajari bahasa Belanda, memiliki teman-teman orang asing, bahkan sanggup mengirimkan suratnya pada teman-temannya yang tinggal di Belanda.

Hak istimewa tersebut, tentu saja tidak dimiliki semua perempuan di zaman itu. Namun, hal yang perlu digarisbawahi adalah kegigihan dan kerja keras Kartini untuk belajar sendiri mengasah bahasa Belandanya.

Perjuangan Kartini untuk mendapatkan
pengetahuan tidak frontal, dia berjuang di atas kertas beralaskan ide dan pemikirannya. Dengan kertas dan tinta sebagai senjatanya, Kartini berperang dengan ketidaksetaraan.

Aldentua S. Ringgo

“Badannya terkurung di rumahnya, namun pikirannya merdeka dan menerawang dengan impian perjuangan bagi kaumnya.”

“Dengan menulis, Kartini menyampaikan gagasan, ide dan pemikirannya tentang keinginannya untuk menghapus diskriminasi terhadap kaumnya.”

Kartini tertarik pada pola pikir perempuan-perempuan Eropa, yang jauh berbeda dengan cara berpikir perempuan di jamannya. Dia menilai, budaya Jawa menghambat kemajuan perempuan. Sedangkan perempuan-perempuan di Eropa dapat berekspresi lebih bebas, dan mereka dapat leluasa menuangkan ide-idenya menjadi suatu bentuk nyata.

Luna Septalisa

“Kartini adalah perempuan dengan pendalaman pikiran dan batin yang kompleks.”

“Pemikirannya luas, dalam dan terlalu canggih pada zamannya.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun