Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Prostitusi, Masalah Abadi dan Profesi Abadi

15 Juli 2020   16:27 Diperbarui: 15 Juli 2020   21:28 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi prostitusi. (sumber: freepik.com)

Sejarah Prostitusi

Prostitusi merupakan kegiatan yang abadi dan tidak dapat diubah. Ada sejak zaman kuno hingga di jaman modern, sekarang ini. Suatu profesi global yang boleh dikatakan tertua.

Prostitusi adalah suatu kegiatan seksual yang melibatkan minimal dua orang. Dimana orang-orang tersebut bukanlah pasangan yang sah secara hukum ataupun teman. Dan adanya pembayaran dengan uang atau 'barang yang dianggap berharga'.

Pelaku prostitusi dapat wanita atau pria atau transgender. Kegiatan itu dapat berbentuk heteroseksual (ada wanita dan pria) atau homoseksual (sesama jenis). Tetapi, sejarah mencatat, prostitusi yang terbanyak dan tersering dilakukan adalah antara para wanita dengan pelanggan-pelanggan pria.

"Religion, the great conserver of social traditions, preserving in a transformed shape a primitive freedom that was passing out of general social life." - Havelock Ellis

Perkembangan peradaban membawa kegiatan seksual pada praktek keagamaan. Hingga nabi Musa menetapkan peraturan-peraturan kesehatan publik. Sebab menyebarnya penyakit-penyakit akibat hubungan seks yang sembarang.

"If you expel prostitution from society, you will unsettle everything on account of lusts." - Augustine of Hippo

"We keep mistresses for our pleasure, concubines for contants attendance, and wives to bear us legitimate children and to be faithful housekeepers." - Demosthenes

Di abad pertengahan, walaupun mendeskripsikan segala bentuk kegiatan di luar pernikahan yang sah secara hukum sebagai dosa, Gereja Katolik Roma memberi toleransi terhadap prostitusi.

Di akhir abad ke-15, sikap masyarakat mulai keras terhadap prostitusi. Seiring dengan hadirnya penyakit Syphilis di Naples, di sepanjang tahun 1494. Dimana penyakit ini menyapu daerah-daerah Eropa.

Abad ke-16, muncul Reformasi Protestan. Hal ini memperketat nilai-nilai moral. Berkembang nilai-nilai moral baru dan cara pandang baru terhadap hubungan seks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun