Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aliansi Perubahan Iklim, Kesehatan dan Pancasila

2 Juni 2020   05:00 Diperbarui: 2 Juni 2020   05:33 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah-tengah situasi sulit, ideologi Pancasila tetap relevan. Sejak lahir di 1 Juni 1945 hingga Hari Lahir Pancasila 2020, nilai-nilainya masih segar dan adaptif.

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Butir kedua hingga kelima dari Pancasila membahas tentang implementasi sebagai orang yang bertuhan. Bagaimana seorang Warga Negara Indonesia memperlakukan sesamanya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa adil adalah

  1. sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak,
  2. berpihak kepada yang benar; berpegang pada kebenaran,
  3. sepatutnya; tidak sewenang-wenang.

Sedangkan arti kata beradab adalah

  1. mempunyai adab; mempunyai budi bahasa yang baik; berlaku sopan,
  2. telah maju tingkat kehidupan lahir batinnya.

Sehingga tujuan dari kemanusiaan yang adil dan beradab adalah menjadi bangsa yang menjaga keadilan, baik secara sosial maupun ekonomi. (1)

Perubahan Iklim Global

Krisis global yang kita alami saat ini, bukan masalah baru. Isu perubahan iklim sudah hangat sejak 11 tahun yang lalu.

Perubahan iklim adalah akar masalah. Buah-buah perubahan iklim adalah tsunami, pergeseran musim, pemanasan global, penyakit-penyakit baru, kepunahan hewan-hewan di kutub, masalah ekonomi, dan lainnya.

Semua itu tidak dapat kita hindari. Sekalipun semua umat manusia di seluruh dunia bergotong royong memelihara bumi, kita tidak akan sanggup memulihkan kondisi bumi.

Selaksa manusia, bumi pun menua. Di masa tuanya, bumi tidak lagi sekaya tempo dulu. Begitu banyak kekayaan alam telah berubah bentuk menjadi barang-barang yang kita konsumsi atau kita pakai.

Hutan-hutan lenyap dan es di kutub pun mencair. Polusi udara, air, dan tanah meningkat drastis karena jumlah manusia semakin banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun