Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

21 April 2020   22:25 Diperbarui: 21 April 2020   22:27 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aparat Kebersihan (dok. pribadi)

Di bulan April ini, begitu banyak artikel membahas tentang Kartini. Beliau berjasa membela kaum wanita Indonesia agar memiliki kesetaraan dalam pendidikan.

Saya dan begitupun Anda yang wanita, kita semua berhutang jasa kepada beliau. Walaupun perjuangan kesetaraan gender masih terus bergema hingga saat ini, namun nama R.A. Kartini akan selalu dikenang.

Jika berbicara tentang pahlawan, kita selalu berasumsi tentang hal-hal yang 'luar biasa'. Begitu banyak film mengangkat tema tentang pahlawan. Mulai dari film untuk anak-anak hingga film dewasa. Film-film itu menunjukkan bahwa pahlawan memiliki kekuatan super dan mampu menyelamatkan banyak orang.

Coba Anda tengok foto di atas. Apakah mereka pahlawan seperti yang ada di film-film tersebut? Apakah mereka terlihat menarik? Apakah mereka memiliki kekuatan super? 

Ada satu jargon film animasi anak-anak yang sangat menarik.

No paw is too small. No job is too big.

Jargon itu mengingatkan bahwa tidak ada manusia yang terlalu hina di dunia ini hingga tidak layak dihormati. Begitu pula, tidak ada pekerjaan yang terlalu sulit sehingga patut diagungkan.

Sama halnya dengan petugas kebersihan atau akrabnya disebut dengan 'Tukang Sampah'. Mereka biasanya terlalu kecil dimata banyak orang. Tapi pekerjaan yang mereka lakukan, justru menyelamatkan banyak jiwa.

Pahlawan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya adalah para tukang sampah ini. Yang mereka ambil dari tiap pemakai jasanya adalah barang yang paling tidak terpakai. Namun yang mereka berikan kepada pelanggan adalah kebersihan. Menjauhkan virus-virus penyakit dari pelanggan.

Para tukang sampah ini mengorbankan diri menjadi kotor, agar rumah pelanggan menjadi bersih. Jasa mereka pun tidak hingga tujuh digit. Apakah itu bisa disebut pengorbanan?

Terima kasih untuk seluruh petugas kebersihan dimana pun. Kalian mungkin orang paling terakhir atau bahkan mungkin terlupakan untuk diberi penghargaan untuk jasa memerangi Covid-19.

Tanpa kalian, mungin Covid-19 lebih merajalela. Semoga Tuhan memberkati kalian, menjaga kesehatan kalian dan keluarga. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun