Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Mengintip Pelatihan Membuat Tas Karya Para Difabel di Sleman

12 Juli 2018   23:43 Diperbarui: 12 Juli 2018   23:44 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Difabel atau Different Ability adalah istilah yang sering kita dengar dan gunakan untuk individu yang mengalami hambatan  fisik atau mental. Keberadaan Individu Difabel sering mendapat perhatian yang kurang dari berbagai pihak baik dari pihak keluarga atau lingkungan sosial. 

Pandangan terhadap individu difabel berbeda-beda, dan bentuk pandangan serta penerimaan  ini sangat mempengaruhi pribadi individu difabel, rasa kurang percaya diri, minder dan merasa tak mampu tak bisa dipungkiri bahwa itu ada dalam diri mereka. 

Di wilayah Mlati Sleman, dari informasi yang kami dapatkan setelah bertemu dengan Pak Doddy Kurniawan Kaliri  yang adalah ketua Organisasi  Difabel Mlati kecamatan Mlati Kabupaten Sleman, terdapat  lebih dari 500 orang yang tergolong Individu Difabel. 

Mereka yang tergolong Difabel adalah  Tuna daksa, Tuna Rungu, Tuna Wicara, dan sebagainya. untuk Wilayah Sleman Perhatian Pemerintah terhadap Individu difabel sangat baik, mereka sering mendapat berbagai pelatihan dan membentuk beberapa komunitas seperti HWDI (Himpunan Wanita Difabel Indonesia Sleman), ada komunitas Tuna Rungu, ODM ( Orang Difabel Mlati) dan sebagainya. 

Menurut Pak Doddy meski begitu banyak pelatihan yang diberikan namun tak ada Follow up  dari kegiatan tersebut, sehingga  belum terasa kebermanfaatannya.

Maka berangkat dari  cerita diatas kelompok PKM-M "Terciduk Menekan Asi Berbayar"  merasa tergerak  untuk memberikan  suatu pelatihan yang sederhana dan dasar kepada teman -- teman difabel yang ada di Mlati. 

Pelatihan ini  berupa bagaimana cara menyablon Tas atau kaos secara sederhana. Harapan kelompok PKM-M ini adalah bahwa dengan ketrampilan menyablon teman -- teman Individu difabel mampu untuk mandiri dan dapat meningkatkan  kesejahteraan keluarga dengan mengembangkan bakat  yang ada dalam diri. 

Hal ini disampaikan kepada Pak Doddy saat bertemu pak Doddy pada tanggal 3 Juni  2018 silam. Pak Doddy menyambut baik kedatangan kami dan kegiatan yang akan kami laksanakan di Mlati. 

Dan dengan persetujuan Pak Doddy, maka kami kelompok PKM-M diperkenankan untuk mengadakan kegiatan di Rumah Qorry, Jl. Sendari, RT 02,RW 18, Tirtoadi Mlati Sleman.  Dan akhirnya kegiatan ini dimulai tanggal 6 Juni 2018 yang lalu.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Setelah melaksanakan  beberapa kali pertemuan, hari Senin, 2 Juli menjadi hari terakhir kami kelompok PKM-M bersama teman -- teman difabel, suasana mendadak menjadi berubah ketika bapak Dr. Gendon Barus, M.Si  selaku dosen pendamping PKM-M kelompok 'Terciduk Menekan Asi Berbayar" memberikan sambutan singkat. 

Dalam sambutannya beliau menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga atas keterbukaan, penerimaan dan kerjasama yang baik yang teman-teman difabel berikan kepada  kelompok PKM-M Universitas Sanata Dharma, terima kasih telah memberi kesempatan kepada teman -- teman PKM-M untuk berkembang dan terima kasih untuk waktunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun