Mohon tunggu...
Lili DasaPutri
Lili DasaPutri Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PLS FIP UNP

Dosen PLS FIP UNP

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi Ibu Cerdas dalam Keluarga

30 Juni 2021   16:30 Diperbarui: 30 Juni 2021   16:45 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerdas tidak melulu diartikan dalam kontek bisa dalam hitung-hitungan, saat ini cerdas memiliki maksna yang luas. Kecerdasan seseorang juga akan mempengaruhinya dalam menjalankan kehidupan. Sebut saja seperti dalam pergaulan, dalam dunia kerja, usaha, berpolitik dan yang tak kalah penting saat ini adalah cerdas dalam berkeluarga. Dimulai dari selektif terhadap calon pendamping hidup dismaing yang memang harus mempertimbangkan bibit, bebet, bobotnya. Ng Walaupun ini tidak berlaku atau dilakukan oleh semua orang namun prinsip ini masih banyak dilakukan oleh masyarakat. Kondisi ini tak dapat disalahkan, karena dengan selektif dalam memilih pasangan juga akan menetukan bagaimana keluarga yang dibina kedepannya.

Beranjak dari ulasan di atas, wanita sebagai istri bagi suaminya yang mana mungkin telah melalui rangkaian seleksi dari keluarga dan lainnya tanpa disadari dituntut untuk memeberikan hal yang terbaik bagi keluarga yang ia bina bersama pasangannya. Karena wanita memainkan banyak peran dalam keluarga, ditambah lagi ketika sudah dikarunia anak pastinya akan menambah tugas atau tanggung jawab sebagai pengasuh, pendidik dan aspek lainnya bersama suami. Tak adil memang, namun ini berlaku di masyarakat. Apalagi bagi wanita yang memilih mengabdikan dirinya sebagai ibu rumahtangga yang focus merawat anak dan suaminya. Ketika suami keluar rumah untuk melakukan aktivitas mencari nafkah, istri memainkan perannya sebagai ibu bagi anak-anaknya dirumah.

Cerdas dalam hal ini menggiring kepada kemampuan perempuan sebagai seorang ibu dalam memanfaatkan waktu yang dimiliki untuk hal-hal positif bagi anak dan suaminya. Hal cerdas yang dapat dilakukan salahsatunya adalah bisa mengjreasikan makanan buat anak dan suami, ini bertujuan agar mereka tidak bosan dengan makanan yang kita sajikan di rumah. Jika ada alas an tidak bisa memasak, saat ini tak jadi masalah. Di internet khususnya Youtube, google dan social media banyk menyajikan ilmu bagaimana mengolah dan mengkreasikan makanan enak, simple dan sehat. Kemudian cerdas dalam menglola keuangan, ini masuk kedalam point penting dalam beruah tangga. Manajamen keuangan yang bagus akan menamin kesatabilan ekonomi keluarga disamping penghasilan yang memadai. Seorang istri dituntut mampu mengelola keuangan keluarga untuk keperluan rumahtangga, belanja barang-barang sesuai kebutuhan, menyisihkan uang untuk berbagai tagihan setiap bulannya seperti listrik, air, dan lain-lain. Menabung uang dapat dialokasikan untuk kebutuhan tak terduga seperti sakit mendadak, keperluan pendidikan anak, liburan hingga sesekali shoping barang-barang yang untuk memanjakan diri dan keluarga.

Selanjutnya yang tak kalah penting adalah cerdas dalam merawat, baik anak suami dan diri sendiri. Saat ini fenomena yang tak dapat dipungkiri adalah seiring berjalannya waktu maka penuan itu pasti, namun disisi lain ada pilihan yang menguntungkan adalah melakukan perawatan diri dengan cara ke salon, ke klinik kecantikan dan sebagainya agar selalu cantik, indah dan membuat diri selalu percaya diri. Banyak hal lainnya yang dapat dilakukan untuk menjadi ibu cerdas di dalam keluarga. Jadi ini merupakan tips dan trik yang bisa dilakukan untuk kaum perempuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari sebagai seorang ibu dan istri, hal ini pastinya juga akan sberbeda dengan versi perempuan yang memilih berkarir atau bekerja. Namun ingatlah bahwa perempuan adalah makluk indah yang harus dijaga dan dilindungi, selalu sayangi dan motivasi mereka untuk melakukan hal-hal positif dalam keluarga agar membantu dalam mewujudkan ibu cerdas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun