Mohon tunggu...
Mohammad Iman Mahlil
Mohammad Iman Mahlil Mohon Tunggu... Auditor - Fraud Examiner and Investigator

Sudut pandang kita berbeda, bahkan data yang sama bisa diartikan berbeda. Mari kita analisa data bersama walaupun interpretasi berbeda

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yang Lebih Berbahaya dari Corona

4 Maret 2020   14:22 Diperbarui: 4 Maret 2020   14:34 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: diolah dari bloomberg.com

Tanpa anda sadari, saat ini efek dari Corona melebih penyakit itu sendiri. Lebih dari 90.000 kasus diseluruh dunia (data dari CNN dengan berita March 3 coronavirus news by Ben Westcott dkk) memberi "efek non penyakit" kepada 7,3 miliar manusia di dunia (data bank dunia 2017).

Anda tidak akan menemukan efek Corona, ciri-ciri Corona dll pada tulisan ini, namun saya akan mengungkapkan yang lebih berbahaya terkait Corona tersebut.

Kita mulai dari yang simpel, apa yang terjadi begitu Presiden RI mengumumkan 2 kasus pertama positif corona di Indonesia? Panic Buying! 

Di beberapa tempat terjadi kepanikan dengan memborong bahan makanan, intinya terjadi "ketakutan". Anda tahu kalau "ketakutan" ini sangat berbahaya? Hal inilah yang dicegah pemerintah untuk terjadi (namun bagi sebagian orang dianggap menutup-nutupi, menurut saya lebih tepat disebut memfilter informasi yang tepat untuk dikonsumsi masyarakat).

Hampir semua masyarakat semua tahu bahwa penularan coronavirus dapat  melalui kontak tubuh atau melalui perantaraan suatu benda. Ketika ketakutan sudah mulai merajalela, apa yang akan terjadi? 

Pada umumnya orang yang ketakutan akan menghindari bersentuhan dengan siapapun, bersentuhan dengan yang pernah disentuh orang lain, pada akhirnya takut bertemu dengan orang lain. Anda bayangkan jika ini terjadi pada: 

  1. Tenaga medis, maka akan banyak orang-orang sakit yang terbengkalai (baik yang corona maupun sakit lain), jika terbengkalai malah penularan lebih besar.
  2. Public service, maka negara ini bisa chaos. Contoh dari Public Service: Listirk, Rumah Sakit, Perbankan, Polisi, Militer, dan layanan publik lainnya. Anda akan menyadari bahwa anda tidak bisa hidup tanpa adanya public services. Anda mungkin menumpuk beras cukup banyak, tapi ketika listrik tidak ada, bagaimana cara menghidupkan rice cooker anda?
  3. Penjualan barang-barang  vital, contoh Bahan Bakar Minyak. Ketika anda ketakutan, anda tidak akan berani naik transportasi umum, sehingga anda akan menggunakan kendaraan pribadi, tapi bagaimana jika para pekerja SPBU juga ketakutan seperti anda sehingga tidak ada yang jual BBM?

Anda akan merasa tulisan ini berlebihan, tapi kepanikan/ketakutan selalu menjadi awal malapetaka. Anda tentu ingat Krisis Moneter Indonesia? Diawali dengan Bank Run atau dikenal di Indonesia dengan sebutan Rush Money. Hal tersebut bisa saja terjadi kembali jika terjadi kepanikan yang berlebihan.

Bagaimana kalau kita membahas efek yang lebih besar? Saya bukan mendukung pemerintah memfilter informasi tentang corona untuk diberikan kepada public, tapi menurut saya hal itu adalah pilihan yang paling masuk akal, anda bisa membayangkan jika Indonesia terlalu heboh dengan corona?

  1. Barang Ekspor Indonesia ditolak, Ekspor Indonesia sepanjang 2019 tercatat USD 167,53 miliar (Juli 2017), bayangkan jika Indonesia kehilangan pendapatan sebegitu besar? Berapa juta orang bekerja pada sektor-sektor perdagangan yang diekspor bakal menganggur?
  2. Travel warning ke Indonesia. Hal ini mempengaruhi pendapatan negara dari sektor parawisata yang tahun 2018 menghasilkan USD 16,1 miliar (2018).
  3. Turunnya pendapatan negara akan menyebabkan ekonomi merosot, harga barang-barang naik, barang-barang susah didapatkan dll.

Tulisan tidak bermaksud menakut-nakuti tapi bermaksud agar anda menjadi orang yang rasional. Pikirkan efek yang lebih besar bukan hanya memikirkan ketakutan.

 Kita semua tentu harus waspada, meningkatkan imun tubuh dan kesehatan, tapi jangan sampai panik. Efek 2 (dua) orang yang positif bisa jadi berimbas lebih signifikan ke jutaan orang dari yang seharusnya hanya gara-gara ketakutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun