Mohon tunggu...
Lilah Haryati
Lilah Haryati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi S1 Ekonomi Pembangunan - Universitas Airlangga

Hola! Saya Lilah Haryati mahasiswi S1 Ekonomi Pembangunan Universitas Airlangga. Dan ya ini blog pertama saya. Terima kasih!

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Metaverse: Dunia baru antara peluang dan ancaman

17 Juni 2022   11:23 Diperbarui: 17 Juni 2022   11:52 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi metaverse (pict from kompas.com)

Project ambisi masa depan metaverse terus menjadi pembicaraan hangat sampai saat ini. Hingga menimbulkan banyak pertanyaan lebih dari sekedar apa itu metaverse dan manfaatnya, tapi mengenai apakah metaverse ini memiliki peluang atau ancaman dalam masa depan?

Baik, mari kita diskusikan hal tersebut. pertama kita bahas apa itu metaverse. Metaverse sendiri adalah realitas digital yang menggabungkan aspek media sosial, game online, Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Cryptocurrency untuk memungkinkan pengguna berinteraksi secara virtual. Istilah metaverse ini pertama kali diungkapkan dalam novel fiksi ilmiah Neal Stephenson berjudul “Snow Crash” pada tahun 1992, dimana dalam novel ini, manusia sebagai avatar yang berinteraksi satu sama lain dengan agen perangkat lunak dalam ruang virtual tiga dimensi yang menggunakan metafora dunia nyata. 

Project ambisi ini di rebranding oleh Mark Zuckerberg, CEO Facebook yang mengubah nama induk perusahaannya menjadi Meta, sebagai tanda bahwa Facebook akan mulai masuk era metaverse. Dalam metaverse ini, kita bisa melakukan banyak kegiatan selayaknya dalam dunia nyata. Kita akan berada dalam dunia virtual 3D yang bisa menjelajahi apapun menggunakan kacamata realitas virtual. Kita bisa berinteraksi dengan banyak orang dengan lingkungan virtual. Kita bisa berbelanja, menonton konser online, perjalanan digital, hingga bisa bertransaksi properti bangunan digital dan masih banyak hal mengejutkan lainnya yang bisa diwujudkan dalam metaverse. 

Bahkan banyak perusahaan-perusahaan besar dunia yang mulai masuk dalam metaverse, misalnya Gucci sudah berencana akan meluncurkan produk-produk digitalnya di metaverse. Dimana kita sebagai avatar bisa membeli produk tersebut. Bahkan perbankan di Indonesia akan ikut masuk dalam ekosistem metaverse. Nah, apakah sudah ada bayangan bagaimana layanan perbankan masa depan di Metaverse?

 

Baik kita lanjut ke peluang dan ancamannya. kita bahas ke peluang metaverse sendiri. Melihat banyak perusahaan-perusahaan besar yang mulai masuk di metaverse tentu pergerakan ekonomi digital akan lebih pesat, dimana perputaran aset kripto yang mungkin terjadi di metaverse. Di metaverse akan mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin dan kita akan menemukan peluang banyak peluang bisnis disana. 

Lalu bagaimana dengan ancamannya? 

Seperti yang kita tahu saat ini kejahatan dunia maya sudah meluas, lalu di metaverse sendiri akan menjadi peluang besar kejahatan dunia maya tersebut. Dan ancaman yang paling nyata dari teknologi ini yaitu manusia akan malas bergerak dan minim bersosialisasi di dunia nyata. Obesitas dan gangguan penglihatan kemungkinan akan menjadi problem kesehatan di masa depan apabila metaverse ini akan benar-benar terjadi. 

Saat ini saja pola hidup anak muda sudah berubah karena media sosial, apalagi metaverse nantinya. Lalu tidak hanya dalam bidang kesehatan dan psikologi saja, dalam bidang ekonomi di masyarakat yaitu pernyataan mengenai yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan semakin miskin. Ya, karena kapitalisme di metaverse akan terlihat sangat jelas melihat kebanyakan masyarakat miskin yang hanya mengandalkan ekonominya dalam dunia nyata. Sedangkan yang kaya sudah melek akan teknologi terbaru, sehingga bisa memiliki banyak aset di metaverse. 

Pertanyaannya sekarang, sudah siapkah anda memasuki dunia imajinasi tanpa batas di metaverse?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun