Mohon tunggu...
Kholilatul Ummah
Kholilatul Ummah Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat Perempuan

Love Allah, love Muhammad, love Islam, love Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ego Manusia Mengasingkan Diri dari Kebenaran

24 Juni 2021   21:16 Diperbarui: 24 Juni 2021   21:31 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika mengetahui seorang laki-laki menikah lagi, punya istri lebih dari satu. Asumsi orang pada umumnya menjadi negatif, secara spontan laki-laki itu dicap sebagai yang "nakal".

Padahal menikah lebih dari satu sebagaimana dilakukan oleh para salafus sholih, para alim ulama', orang-orang baik yang takut kepada Allah (beriman dan bertaqwa), adalah contoh nyata yang memang pantas dan selayaknya diteladani.

Justru laki-laki yang tanpa menikah, yang membebaskan hasrat nafsunya pada semua wanita, itulah perilaku nakal dan tidak sesuai ajaran agama, serta mengikuti jalan kebebasan seperti hewan.

Banyak manusia hari ini, mengaku beriman dan berislam, tetapi nampak semakin dijauhkan dari paham ajaran agamanya sendiri. Karena egonya menjadi terasing dari konsep kebenaran ajaran agamanya sendiri.

Contohnya, hanya karena poligami itu mensyaratkan adanya tanggung jawab yang berat, lalu diklaim tidak mampu berbuat adil, kemudian takut dan enggan untuk berbagi dengan baik, akhirnya membuat poligami dicap buruk dan tidak baik.

Sesungguhnya konsep menikah baik monogami atau poligami mengisyaratkan tanggung jawab yang besar, atas nama Allah Sang Pencipta dan penghormatan pada sesama manusia yang beradab dan  berbudaya.

Sebaliknya hubungan tanpa nikah itulah yang menjauhkan seseorang dari tanggung jawab dan  sekedar menciptakan permainan yang merusak tatanan budaya, dan lebih mencerminkan  kehidupan zaman jahiliah.

Yang jelas bahwa kehidupan bebas, bukan jalan menikah, menandakan jauhnya diri dari jalan mengenal Allah, membuat manusia kehilangan spiritualitasnya, bahkan telah tersesat dan terjatuh lebih rendah dari makhluk hewaniyah. Na'udzubillaah.

Semoga kita sebagai hamba Allah dikaruniai kenikmatan taat pada Allah dan Rasul-Nya dalam segala titah ajaran agama yang pasti terbaik dan termulia. Memasuki dan menetapi derajat Haqqul Yaqin dalam menjalankan semua ajaran agama untuk mencari dan mendapatkan ridlo-NYA. Alfaatihah... Aamiin...

Singosari, 24.06.21
Kholilatul Ummah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun