Mohon tunggu...
Kholilatul Ummah
Kholilatul Ummah Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat Perempuan

Love Allah, love Muhammad, love Islam, love Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Doa adalah Nyanyian Abadi Hati

21 Juni 2021   13:21 Diperbarui: 21 Juni 2021   17:12 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat itu kita hanya berdua, tanpa kata, yang ada sebuah realita, dan engkau benar-benar mengatakan ucapanmu itu, "Yang sabar ya ma, doakan aku".

Memang apa yang mesti kita lakukan?, tidak ada nak, kecuali bersabar. Lalu apa lagi yang bisa dilakukan untuk menyempurnakan kesabaran itu?, tidak ada nak, kecuali dengan melantunkan doa-doa hati kita.

Di alam yang masih dalam satu rangkaian tak terpisah ini, Hanya doalah yang terus menyatukan hati kita, setiap saat, kapanpun dan dimanapun. Meski engkau di alam barzakh, dan mama yang masih di dunia.

"Doa adalah nyanyian abadi hati kita yang saling menyayangi karena Ilahi...anakku..."


Hari-hari yang kita lewati di dunia, hari-hari terakhir itu, dirimu kembali menjadi bayi, Tidak mandi sendiri, makan disuapi, tidak mau ditinggal sendiri. Seperti saat muncul dalam mimpi, engkau seperti masih saat bayi digendongan mama lagi.

Kuingat dan kuperhatikan, hari-hari itu pandanganmu sering satu arah, menoleh ke kanan, aku tak mengerti apa yang terjadi dalam dirimu nak...?. Sampai hari terakhir, wajah damaimu pun juga menoleh ke kanan.

Dokpri
Dokpri

Mama tak mengira dirimu benar-benar pergi secepat ini. Kesiapanmu berpulang membuat hatiku bergetar hingga detik ini anakku.

"Ayo ma pulang, aku sudah tidak kuat lagi, aku pasrah dengan sakitku, aku mau mati". Deretan kata yang membuat kesadaran ini menyeruak, seakan itu tak mungkin, namun itulah yang terjadi.

Mama pun mengajakmu tenang, "atur nafas nak, ayo berdzikir, Allaah Ya Allaah, Laailahaillallooh, Allohumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad, Allaah...Ya Allooh..., engkau pun menirukan semua kalimat dzikir thoyyibah itu dengan fasih.

Engkau kupasrahkan di pelukan malaikat yang penuh kasih, Engkau telah berpulang menghadap Rabbul 'aalamiin di bulan Ramadhan mulia yang dipenuhi berkah Ilahi, Rabu 14 April 2021. Innaa lillaahi wainnaa ilaihi raaji'uun. Bismillaahi tawakkaltu 'alallooh, walaahaula walaa quwwata illaa billaahi al-'aliyyil 'adhiim. 

Singosari, 21 Juni 2021
Kholilatul Ummah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun