Mohon tunggu...
Kholilatul Ummah
Kholilatul Ummah Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat Perempuan

Love Allah, love Muhammad, love Islam, love Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE Kopiwriting Malang: Orkestrasi Potensi Ekonomi Lokal Era Digital

13 September 2019   01:27 Diperbarui: 13 September 2019   11:33 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malang sebagai kota yang multi potensial, dengan berbagai khas kulinernya, pernak-pernik oleh-olehnya, kerajinannya dan keseniannya. Malang juga mendapat julukan Paris of East Java, Ngalam Kipa, Malang Kota Dingin, Malang Kota Pendidikan, Malang Kota Bunga, Bumi Arema, dan Malang Kota Wisata. 

Malang pantas menjadi destinasi wisata bagi masyarakat domestik maupun mancanegara, dengan jargonnya "Malang Untuk Dunia". Dan benar-benar bisa mendunia apabila telah terorkestrasi secara maksimal potensi Malang, dengan adanya sinergitas yang dibangun antara pemerintah, pelaku ekonomi dan UMKM-nya serta kerjasama antar pelaku UMKM itu sendiri dengan masyarakat kreatif dalam memanfaatkan teknologi digital saat ini.

Saya bersyukur mendapat kesempatan ikut JNE Kopiwriting " Membawa UMKM Lokal ke Era Ekonomi Digital” yang digelar di Vargo Kitchen, kota Malang, Jawa Timur pada Rabu, 11 September 2019. Dimana kegiatan JNE Kopiwriting kali ini merupakan yang keempat setelah JNE Kopiwriting sukses digelar di Kota Bandung, Padang, dan Banjarmasin. JNE Kopiwriting juga akan digelar di kota Yogyakarta, dan Cirebon. 

Forum semacam ini sangat bermanfaat dalam upaya mengorkestrasi secara maksimal potensi ekonomi lokal, UMKM yang kian menggeliat tumbuh subur bak jamur di Malang. Mengorkestrasi berarti menyatukan derap langkah para pelaku UMKM dengan segenap dukungan finansial dan pendampingan dari pemerintah, serta kerjasama antar pelaku UMKM dalam distribusi dan marketing melalui pemanfaatan teknologi digital.

Hadir dalam kesempatan tersebut Bapak Windhu Abiworo, Kepala Cabang JNE Malang. Dimana JNE telah menjadi  bagian dari penggerak ekonomi digital saat ini, membuat inovasi yang dihadirkan untuk membantu pelaku UMKM agar lebih berkembang.  Yaitu antara lain dengan memiliki program “Rumah UMKM” yang bekerja sama dengan beberapa dinas pemerintahan, dengan pemberian materi dan pelatihan, coaching clinic berupa branding, packaging, dan digital marketing. 

Semuanya difokuskan untuk mendukung pelaku UMKM agar semakin berkembang di era ekonomi digital saat ini. JNE Malang juga menghadirkan Warehousing Management System yang mampu menangani proses pickup, racking, packing, labeling AWB, ready to shipper, sehingga memudahkan berbagai proses distribusi. Selain itu, para pelaku UMKM juga diajak untuk berani go international dengan program “Ekspor Lebih Mudah” ke seluruh dunia.

Hadir pula Ibu Tri Widyani Pangestuti, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang, yang memberikan informasi seputar perkembangan UMKM di Malang dan sekitarnya. Saat ini telah tumbuh sekitar 116.000 UMKM yang antara lain bergerak di bidang kuliner, fashion, kerajinan, dan ekonomi digital. Tingginya pelaku UMKM di Kota Malang mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kota Malang, agar para pelaku usaha semakin mampu meningkatkan daya saing dan kualitas produk mereka sendiri. Antara lain dengan program yang sudah berjalan yaitu Klinik Bisnis. Program ini ditujukan untuk pelaku UMKM agar siap menghadapi era digital dengan cara memberikan solusi serta pendampingan lanjutan dengan pelatihan-pelatihan berbasis digital.

Foto pribadi
Foto pribadi
Makin lengkap  acara kemarin, dengan hadirnya pengusaha muda Dias Satria, Pemilik Kopi Jago yang baru enam bulan menggeluti usahanya, namun telah mampu menembus market besar dengan memanfaatkan teknologi digital saat ini. Teknologi digital membantunya dalam banyak hal, mulai dari point of sales hingga marketing. Menurutnya sebagai pengusaha di era digital ini dituntut untuk selalu dinamis mengikuti perkembangan zaman, dan selalu update pengetahuan mengenai bisnis karena selera pasar yang akan selalu berubah. Dias juga mengatakan bahwa pengusaha harus menjalin kerja sama yang baik dengan pihak pendukung usaha yang memberikan manfaat mau pun benefit. Salah satunya seperti JNE yang sangat menunjang distribusi pengiriman produk kopi miliknya selama ini.

Ide marketing online sebenarnya sudah 10 tahun lalu digaungkan oleh para pelaku industri ekonomi kreatif dan hal ini memang baru terasa nyata saat ini, seiring  maju pesatnya era ekonomi digital, ketika masyarakat saat ini tak selalu memenuhi kebutuhannya dengan  datang ke mall-mall, cukup dengan belanja online melalui transaksi online, pengiriman melalui go send, go pay, go jek, JNE dan lain sebagainya. 

Ketika kebutuhan akan informasi kian tinggi, dan untuk memenuhi kebutuhannya akan informasi tersebut cukup dengan kemudahan aplikasi yang bisa diinstall di gadgetnya masing-masing. Saat mau pergi hangout dengan teman-teman, cukup cek di hp dimana cafe terdekat yang asyik, untuk pergi ke suatu tempat, cukup dengan cek tarveloka atau pegi-pegi. Untuk kirim barang cukup buka My JNE, Dll. Inilah perubahan budaya kehidupan berkat inovasi teknologi digital saat ini, dan inilah gelombang yang menuntut adaptasi cepat dari para pelaku ekonomi industri kreatif, dalam rangka mengangkat ekonomi kerakyatan.  Saatnya menampilkan orkestrasi potensi ekonomi lokal dengan memanfaatkan kemudahan go internasional di era digital.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun