Waktu terus berjalan.Â
Bersama laju gerbong kereta api.Â
Lamat-lamat jajaran pohon tertinggal.Â
Aku mendekap tas ranselku. Di dalamnya ada beberapa buku yang harus selesai kubaca minggu ini.Â
Tadinya kuberharap menuntaskan membuat ringkasan dari buku-buku di rumah saja. Â
Tapi ibu menerima telfon dari sepupu di Jawa, memintaku untuk membantu pesta hajatan sunatan anaknya.Â
Ya sudahlah, Â aku sebagai anak tersulung mewakili keluargaku di Jakarta dan memenuhi permintaan keluarga besar di Jawa.Â
Maka di sinilah aku. Duduk dalam gerbong kereta paling depan.Â
Aku melempar pandanganku keluar jendela. Aku merasa terperangkap, Â tak bisa bergerak banyak.Â
Goncangan halus, roda besi kereta menghalangi niatku untuk membaca. Â Mungkin nanti, jika mood-ku sudah lebih baik.Â
Semoga aku lulus di ujianku nanti.Â