Mohon tunggu...
Likap Mila
Likap Mila Mohon Tunggu... Lainnya - Petani

Manusia biasa yang suka bercerita lewat tulisan, mengabadikan setiap moment lewat video dan foto. Suka edit video dan foto lalu disimpan dalam galeri media sosial. Untuk menemukan hasilnya silahkan temukan aku dalam platform media sosial aku ya !!! ________________ IG: art jeharum FB: tittok jeharum YT: LIKAP MILA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Dia Bukan Aku

30 Maret 2021   22:25 Diperbarui: 30 Maret 2021   23:08 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Dok. Pribadi Penulis

"Pa oprator sekolah bilang tanggal 21 Mei Lus"

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 01.00 Lusi yang tidak tahan lagi dengan rasa kantuknya yang terus menyerang akhirnya dia berpamitan duluan untuk merebahkan badannya di atas ranjang.


Pagi itu begitu dingin, semua siswa SMK kelas xll termasuk aku bersiap siap ke sekolah untuk mendengarkan kabar kelulusan hasil UN. Dan puji Tuhan semua siswa SMK kelas xll 100% lulus, mulai hari itu kami resmi menjadi alumni SMK. Di tengah ramainya siswa siswa yang lain merayakan kelulusan aku tidak lupa untuk mengabarkan Lusi. Aku baru saja kepikiran mau mengabarinya, dia sudah mengirim pesan duluan kalau dirinya resmi menjadi alumni SMA dan calon Mahasiswa.

Setelah pulang sekolah aku mengajak Lusi untuk jalan jalam sekalian dengan merayakan kelulusan kami berdua dan aku memutuskan untuk menjemput Lusi di Sekolahnya, sampai di depan gerbang sekolah aku melihat Lusi sedang memeluk teman perempuannya tanda perpisahan karena besok atau lusa aku, dia dan mereka akan pergi ke masing tempat untuk mencari dan menemukan masa depan.  

Setelah Lusi memeluk semua teman temannya dia datang ke arahku dan langsung memelukku sembari mencium kedua pipiku yang tinggal tulang. Tidak lama setelah drama peluk peluk kan seperti di sinetron itu, aku langsung mengajak Lusi untuk segera jalan karena langit biru sudah menjadi gelap ditutupi oleh awan hitam yang jahat. Di tengah perjalan aku dan Lusi diguyur hujan, bukannya mencari perlindungan atau berteduh kami malah lari larian di tengah hujan deras, lagi lagi kami melakukan adegan ala ala sinetron.  

Hari sudah malam, matahari sudah pulang ke cakrawala begitu pula dengan aku dan lusi harus pulang ke rumah. Baru saja aku tiba di rumah Handphone yang ada dalam kantong celana berdering aku lihat ada nomor baru di layar kaca aku segera membukanya dan yang mengirim pesan itu adalah oprator sekolah dia memberitahuku kalau besok pagi jam 08.00 pengumuman kelulusan SNMPTN aku yang mendapat pesan itu langsung menghubungi Lusi. Lusi hanya membalas pesan ku "semoga besok lulus ya" Entah karena dia marah atau capeh karena jalan jalan seharian saya juga tidak tahu.  

Keesokkan harinya aku dan kedua temanku pergi ke sekolah untuk mendengarkan penguman SNMPTN lagi lagi aku dan kedua temanengicap syukur karena lulus dan diterima di kampus yang kamo pilih beberapa hari yanh lalu. 

Mendengar kabar itu Lusi hanya bisa ucap "selamat" Sembari senyum penuh keterpaksaan di bibirnya. Dua minggu lagi kampus yang aku pilih akan membuka pendaftaran ulang dan waktu yang mereka berikan hanya satu minggu apabila dlm waktu satu minggu itu ada yang terlambat melakukan daftar ulang maka kampus akan menolak calon mahasiswa tersebut.  

Hari yang di takutkan akhirnya terjadi aku dan Lusi harus menjalani hubungan jarak jauh sampai kapan?, aku juga belum tahu pasti sampai kapan aku kembali dan bersua dengan Lusi. Aku berpamitan dengan orang orang di rumah termasuk Lusi yang hari itu juga ikut di rumah untuk melihat kepergianku dan memelukku sebelum kami mejalani hubungan jarak jauh.  

Selama satu tahun kami mejalani hubungan jarak jauh aku dan Lusi hanya bisa berbincang lewat WA, telpon sampai larut malam dan video call-an sampai salah satu dari kami ada yang tidur duluan dan yang pastinya Lusi. Masuk tahun kedua aku dan Lusi menjalani hubungan jarak jauh, sekarang Lusi susah di hubungi dan jarang mengirim kabar ataupun membalas pesan dariku. Lusi yang dulunya aktif di sosmed (sosial media) dan mengirim kabar setiap hari sekarang berbeda. Aku bingung juga ada apa dengan Lusi yang sekarang?

Suatu malam aku duduk di depan meja belajar sembari buka FB (Face Book) aku melihat salah satu temanku memposting foto pertunangan dan yang membuat aku tambah bingung aku melihat pengantinnya mirip dengan pacarku Lusi. Aku yang penasaran dengan foto itu langsung aku mengirim pesan ke temanku yang mengupload foto pertunangan itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun