Mohon tunggu...
LIHABI
LIHABI Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penulis Kesehatan

hidup adalah menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Eksistensi ATLM sebagai Penegak Diagnosis HIV AIDS di Belakang Layar

2 Desember 2021   17:47 Diperbarui: 2 Desember 2021   18:00 1545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

HIV AIDS adalah penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome, yang berawal dari serangan HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika semakin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan semakin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.

AIDS juga menjadi masalah kesehatan secara global. Pernyataan tersebut sejalan dengan laporan WHO (World Health Organization) yang menyebut bahwa orang dengan HIV secara global hingga 2020 tercatat 37,7 juta dengan rata-rata penambahan setiap tahun 1,5 juta kasus. 

Sementara itu, jumlah kematian tahunan karena HIV di seluruh dunia berkisar antara 480.000-1 juta, dengan rata-rata 680.000 orang meninggal dunia.

Sedangkan di Indonesia berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, terdapat lebih dari 50.000 kasus infeksi HIV di Indonesia. Dari jumlah tersebut, kasus HIV paling sering terjadi pada heteroseksual, diikuti lelaki seks lelaki (LSL) atau homoseksual, pengguna NAPZA suntik (penasun), dan pekerja seks. 

Sementara itu, jumlah penderita AIDS di Indonesia cenderung meningkat. Di tahun 2019, tercatat ada lebih dari 7.000 penderita AIDS dengan angka kematian mencapai lebih dari 600 orang.

Pada hari selasa, 1 Desember 2021 yang merupakan hari HIV AIDS sedunia, WHO mengajak semua para pemimpin global dan warga dunia untuk Bersatu menghadapi ketidaksetaraan yang mendorong AIDS dan untuk menjankau orang-orang yang saat ini masih belum menerima layanan pengobatan AIDS.

Berbicara mengenai tingginya jumlah kasus AIDS di Indonesia dan hari AIDS sedunia, tentu tidak terlepas dari penegak diagnosa yaitu ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik). Profesi ini bekerja dibalik layar menguji sampel pasien untuk menegakkan diagnosa dokter terhadap dugaan infeksi HIV AIDS. 

Sehingga tidak dapat dipungkiri jika masyarakat kurang mengenal profesi ATLM. Merujuk pada paradigma masyarakat tersebut, penulis ingin memperkenalkan kontribusi dan peran ATLM dalam diagnosa penyakit infeksi HIV AIDS.

ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) ini merupakan profesi di laboratorium medik yang melakukan pelayanan, pemeriksaan, dan pengujian terhadap bahan pemeriksaan yang berasal dari manusia ataupun bukan dari manusia, sehingga bisa menentukan jenis penyakit, penyebab penyakit, serta membantu memantau proses penyembuhan penyakit seseorang. Peran ATLM dalam menegakkkan diagnosis infeksi HIV AIDS dapat dilakukan dengan berbagai test pemeriksaan.

AIDS dapat diagnosis melalui test darah atau air liur, tets ini dapat meliputi mulai dari test antigen/antibody, test antibody, test asam nukleat (NATs), test-test ini biasanya melibatkan pengambilan darah dari vena. Antigen adalah zat pada virus HIV dan biasanya dapat dideteksi dalam darah pada beberapa minggu setelah terinfeksi virus HIV. Antibodi diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh saat terpapar HIV. 

Diperlukan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan agar antibodi terdeteksi. Kombinasi tes antigen/ antibodi memakan waktu dua hingga enam minggu setelah paparan menjadi positif.

Setelah diagnosa terpapar HIV AIDS, penting untuk bertemu dengan dokter spesialis yang terlatih dalam mendiagnosis dan mengobati HIV. Untuk menentukan beberapa hal, perlunya pengujian tambahan atau tidak, menentukan terapi antiretroviral (ART) HIV mana yang terbaik untuk diberikan, memantau kemajuan dan perkembangan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Beberapa test dapat membantu dokter menentukan stadium penyakit dan perawatan terbaik, termasuk jumlah sel CD4 yang merupakan sel darah putih yang secara khusus ditargetkan dan dihancurkan oleh HIV. Vial Load (HIV RNA) Tes ini mengukur jumlah virus dalam darah. 

Setelah memulai pengobatan HIV, tujuannya adalah untuk memiliki viral load yang tidak terdeteksi. Ini secara signifikan mengurangi peluang seseorang untuk infeksi oportunistik dan komplikasi terkait HIV lainnya. Dan yang terakhir adalah resistensi terhadap obat.

ATLM sebagai profesi yang bekerja di bekalang layar merupakan garda terdepan dalam menegakkan diagnosa penyakit infeksi, termasuk HIV AIDS. Menentukan diagnosa dengan penuh ketelitian, keterampilan dan kesabaran dalam memeriksa sampel pasien. Meski profesi ATLM kurang dikenal, meski bekerja tanpa disanjung dan dipuji.

ATLM tetap menjunjung tinggi kehormatan, sumpah dan janji profesi dengan memberikan pelayanan dan pemeriksaan yang akurat. Pada akhirnya, perlu di ketahui dan sadari bahwa eksistensi serta peran ATLM telah membawa kontribusi sangat besar dalam menegakkan diagnosa HIV AIDS.

Sehingga, sudah sepatutnya jika peran dan keberadaan ATLM dalam menegakkan diagnosa penyakit infeksi HIV AIDS lebih bisa dikenal oleh masyarakat luas. Hadirnya tulisan ini, terbukti telah menjawab begitu pentingnya peran dan kontribusi ATLM dalam menegakkan diagnosa penyakit HIV AIDS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun