[caption caption="Valentino Rossi Pembalap MotoGp Terbaik Di Dunia. (ligaolahraga.com)"][/caption]Pembalap tim Yamaha, Valentino rossi adalah pembalap yang selalu menjadi penguasa sirkuit balap MotoGP.
Rossi yang selalu tampil spektakuler telah membuat Direktur Tim Yamaha, Lin Jarvis, berdecak kagum atas penampilan rider andalannya. Jarvis juga mengungkapkan kelebihan Rossi yang membedakannya dengan rider-rider lain.
Jika kita menilik otobiografi Rossi, pencapaian pembalap asal Italia ini selalu melampaui impian tertingginya. Sejak kecil ia selalu berkeinginan menjadi pembalap minicross nomor satu dunia. Namun alih-alih menjuarai minicross, pada usia 23 Tahun, ia berhasil meraih prestasi yang lebih tinggi, yaitu juara dunia MotoGP di berbagai kelas bersama pabrikan motor berbeda-beda.
“Rossi punya motivasi dan atensi yang besar. Cara Rossi beradaptasi dengan lintasan balap selama ini sangat luar biasa,” terang Jarvis. Menurutnya semua yang telah diraih pembalap yang berjuluk The Doctor ini sangatlah luar biasa karena mampu memimpin kejuaraan hingga akhir musim dalam usia yang tidak lagi muda, 36 tahun. “Hal yang luar biasa ketika Rossi selalu menang melawan pembalap-pembalap yang lebih muda. Ia juga pernah mengalami waktu-waktu sulit selama beberapa tahun dan bisa melewatinya. Itu menunjukkan keinginan kuatnya dalam membalap,”
Biaggi adalah pesaing terberat Rossi yang pernah berkata: ”Rossi dapat membuat laju motor menjadi paling cepat dan bukan motor yang membuatnya cepat.”. Ucapan Biaggi ada benarnya karena selama ini Rossi terkenal memiliki kemampuan beradaptasi dengan mesin yang sangat baik.
Rider kelahiran Urbino, Italia ini, tahu betul cara memaksimalkan tenaga mesin motor dengan ‘setting’ tertentu. Di tangan Rossi kurva kecepatan motornya bisa sejalan dengan kondisi aspal dan cuaca di dalam sirkuit.
Rossi juga hebat dalam hal power sliding. Power sliding adalah teknik dimana seorang pembalap bisa punya naluri yang pas untuk mengunci ban depan dengan titik pengereman yang tepat saat menukik di tikungan. Seorang pembalap yang melakukan teknik ini bisa membuat posisi motor stabil tapi tetap dengan kecepatan tinggi.
Ini tak mudah dilakukan jika tidak bisa menguasai motor dalam kecepatan tinggi saat melewati tikungan terdalam, yang beresiko terlempar keluar lintasan, karena ban depan tidak bisa mengimbangi getaran roda belakang.
