Mohon tunggu...
Lagi Rame!
Silaturahmi saat Lebaran Bukan Basa-basi, Ya!
Habis (Puasa) Ramadan, Lanjut Syawalan
Mari Kendalikan Peredaran Uang Setelah Lebaran
Arus Balik Jalur Trans Barat Sulawesi Lancar dan Aman
Mengurai Kompleksitas Arus Balik Mudik Lebaran
Pertama Kali dalam Sejarah, Bayern Leverkusen Juara Bundesliga
Kamu pasti suka!
Lis W Muhshonati
Lis W Muhshonati Mohon Tunggu... Guru - Guru di sebuah SMA yang memiliki minat untuk menyelamatkan bumi, sekolah ramah anak, menghidupkan literasi, dll.

Lahir di Mojokerto 15 Juni 1969. Pendidikan Satra Inggris. Memiliki 5 putra-putri dan bersuamikan seorang dokter gigi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Bunga Kanthil

20 Januari 2020   10:48 Diperbarui: 20 Januari 2020   10:55 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini ia harus mengalah pada deru pilu asap kendaraan 

Mati sebentar lagi

Layu sesaat lagi

Jangan menunggu 

Jangan menanti

Sebuah janji tinggi

Itu menyakitkan ibu pertiwi

2020.01.20

#polusi moral

HALAMAN :
  2. 1
  3. 2
LIHAT SEMUA
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

bunga kanthil

fiksiana

fiksi

puisi
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.