Mohon tunggu...
Siti Maulidya Nur Fauziah
Siti Maulidya Nur Fauziah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UIN Walisongo

no matter what they say, no matter what they do, we gon' resonate

Selanjutnya

Tutup

Nature

Upaya Dalam Meningkatkan Keberlanjutan Smart and Green Campus Menggunakan Biopori di UIN Walisongo

4 November 2022   09:27 Diperbarui: 4 November 2022   11:19 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam beberapa dekade terakhir, bumi kita telah dihancurkan dan dieksploitasi oleh masalah lingkungan yang menyebabkan tipisnya sumber daya alam secara serius, dari habitat ekosistem, satwa liar dan lain-lain. Sebenarnya tiga besar masalah lingkungan global dalam fenomena saat ini adalah perubahan iklim, pemanasan global, dan populasi udara. 

Di negara kita tercinta tak luput juga mengalami permasalahan tersebut. Dalam mengatasi permasalahan lingkungan banyak perguruan Tinggi di Indonesia meningkatkan inisiatif untuk melestarikan lingkungan seperti menerapkan konsep Smart and Green Campus. Salah satu Perguruan Tinggi yang menerapkan konsep Smart and Green Campus yaitu Universitas Islam Negeri Walisongo yang memiliki konsep Eco-green Campus. Sehingga, sebagai sivitas akademika sangat penting untuk memahami bagaimana konsep Eco-green Campus. Walisongo Eco-green Campus adalah kampus yang memiliki komitmen tinggi dalam membangun budaya penigkatan efisiensi energi, konservasi sumber daya dan peningkatan kualitas lingkungan dengan mendidik untuk menciptakan hidup sehat dan lingkungan belajar yang kondusif secara berkelanjutan.

Semenjak diluncurkannya Smart and Green Campus pada 19 Desember 2019, UIN Walisongo Semarang sangat gencar mengampanyekan upaya pelestarian lingkungan menuju kampus hijau yang berwawasan lingkungan. UIN Walisongo menempati peringkat kedua dalam pengumuman peringkat UI Green Metric World University Ranking dalam kategori Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di seluruh Indonesia pada tahun 2019. UI Green Metric World University Ranking adalah sebagai wadah bagi Perguruan Tinggi di seluruh global dapat berbagi info serta praktik dalam meraih keberlanjutan pelestarian di kampusnya. Sudah banyak program kegiatan untuk mendukung Smart and Green Campus di UIN Walisongo, Semarang. Namun upaya-upaya untuk menuju kampus berkelanjutan dan meningkatkan serta mempertahankan predikat Smart and Green Campus harus terus dilakukan.

Melihat situasi dan kondisi saat ini yang sedang memasuki musim penghujan di Semarang, banyak Perguruan Tinggi di wilayah dataran rendah yang terkena dampak banjir. Seperti yang kita tahu bahwa UIN Walisongo berada di wilayah dataran tinggi. Akan tetapi, jika curah hujan yang turun sangat tinggi, hal tersebut menyebabkan beberapa lokasi di kampus UIN Walisongo tergenang air. Sebagai sivitas akademika di uin walisongo semarang, saya memiliki gagasan dalam menangani masalah tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam gerakan mengantisipasi banjir di UIN Walisongo yaitu dengan cara pembuatan biopori.

Biopori adalah lubang berbentuk silinder yang dibor secara vertikal di dalam tanah. Lubang biopori berfungsi sebagai lubang resapan dan digunakan untuk mengolah genangan air. Metode biopori dikembangkan oleh Dr. Kamir Raziudin Brata, salah satu peneliti IPB, dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian. Lubang biopori memiliki banyak manfaat lingkungan dan ekologi, termasuk memperluas area resapan air, kemampuan menangani sampah organik, dan meningkatkan kesehatan tanah. Biopori memiliki manfaat untuk meningkatkan daya serap tanah terhadap air, hal ini tentu memiliki dampak positif untuk mengurangi risiko terjadinya genangan air jika terjadi hujan. Air yang tersimpan karena adanya metode biopori berguna untuk menjaga kelembapan tanah pada saat musim kemarau. Karena lubang biopori berbentuk mirip dengan pori-pori atau lubang-lubang, maka dari itu dapat memiliki fungsi sebagai penyerapan sehingga mencegah banjir.

Lubang biopori juga memiliki fungsi ekologis yang lain seperti meningkatkan peran organisme dan mikroorganisme di dalam tanah. Peran  organisme dan mikroorganisme tanah memiliki fungsi untuk meningkatkan kesuburan tanah, dapat menguatkan akar-akar tumbuhan di dalam tanah dan berperan sebagai pengurai untuk siklus pengikatan nitrogen dari atmosfer. Selain itu, lubang biopori dapat digunakan sebagai wadah membuat kompos. Dalam pembuatan kompos, dilakukan dengan cara memasukkan sampah sampah organik ke dalam biopori secara bertahap dalam kurun waktu 3-5 hari sampai lubang terisi penuh. Setelah itu, dibiarkan selama 3 bulan agar terurai menjadi kompos. Kompos yang telah jadi dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Pupuk kompos bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan tanaman di sekitar kampus atau diperjual belikan. Lubang biopori yang kosong dapat diisi dengan sampah organik lagi dan dilakukan dengan cara seperti sebelumnya.

Alat dan bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan biopori adalah bor tanah, pipa pvc, sampah organik dan air. Cara pembuatan lubang biopori dapat dilakukan ddngan cara sebagai berikut :
1. Ditentukan dimana lokasi untuk pembuatan lubang biopori.
2. Tanah gang akan dipakai dalam membuat biopori disiram terlebih dahulu agar tanah menjadi lunak sehingga mudah dilubangi dengan bor tanah.
3. Tanah yang akan dilubangi mempunyai ukuran kedalaman hingga 100 sentimeter dengan diameternya mencapai 10 - 30 sentimeter. Pengukuran tersebut dapat berfungsi pada tanah seluas 3.220,13 sentimeter persegi.
4. Diameter Pipa pvc yang digunakan harus disesuaikan dengan diameter lubang biopori. Jika sudah sesuai, pipa pvc dimasukkan dalam lubang biopori
5. Lubang biopori diisi menggunakan sampah organik, contohnya rumput, daun kering, kulit buah dan sebagainya.
6. Lubang biopori ditutup menggunakan kawat besi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun