Semarang, 05/08/2021, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melaksanakan KKN Pulang Kampung, mengingat pandemi Covid-19 dan juga berlangsungnya PPKM. KKN dilaksanakan di Kelurahan Mangkang Wetan pesisir laut utara. Meningkatnya urbanisasi di wilayah pesisir ini mengakibatkan dampak yang sangat besar.Â
Eksploitasi tanah menimbulkan penurunan volume/debit pengisian kembali air tanah. pemompaan air tanah yang melebihi daya dukung air yang tersedia tanpa memperhatikan kemampuan pengisian kembali dapat mengakibatkan penurunan muka air tanah. Penurunan muka air tanah ini dapat menyebabkan amblesnya permukaan tanah dan intrusi air laut sehingga menyebabkan mangkang wetan menjadi lokasi rawan banjir.Â
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan edukasi kepada warga Mangkang Wetan dengan tips "Cegah Banjir Agar Lingkungan Tetap Sehat", salah satu dampak dari banjir dan lingkungan yang kurang sehat adalah penyakit diare. Selain diare, rawan terjadi infeksi epidemi yang dapat ditularkan secara langsung dari air, yaitu leptospirosis.Â
Penularan terjadi melalui kontak kulit dan selaput lendir dengan air, tanah atau vegetasi basah. Asal dari penyakit ini didapatkan dari urine hewan.
Pelaksanaan edukasi ini dilakukan oleh Mahasiswa KKN secara langsung dengan warga setempat dan tetap mematuhi protokol serta 5M. Pemasangan poster banjir juga dilakukan di Kelurahan Mangkang Wetan. "Memang daerah Mangkang Wetan terutama bagian utara pesisir laut rawan banjir (Rob) apalagi pada saat musim hujan, dapat transferan air dari perbukitan atas dan mengalirnya pasti kelaut". tutur Ibu Umul Khoirot, Selasa (3/8).
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro mengajak serta mengedukasi setiap warga Mangkang Wetan, Tambaksari dan sekitarnya. Risikonya bisa dicegah saat banjir tiba. Selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Semisal banjir, segera membersihkan rumah agar tidak terjadi penularan penyakit.
Penulis : Lidya Roshella Khalikta PutriÂ