Mohon tunggu...
Lidya Gusti
Lidya Gusti Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Ahli Sastra, mengajar B.Indonesia di SMP N. 5 Padang panjang

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Elang yang Dengki

8 April 2018   09:05 Diperbarui: 8 April 2018   09:20 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: www.expobia.id

Pada zaman dahulu hiduplah 2 ekor binatang yang saling bersahabat yaitu seekor anjing bernama Dogi dan seekor elang yang bernama Ega. Mereka sama-saama hidup di sebuah kawasan pertanian. Mereka menghabiskan waktu bersama-sama dan bermain bersama-sama.

Pada suatu hari, setelah bermain mereka pun pulang, Ega pulang ke sarangnya yang ada di atas pohon yang hamper tumbang sedangkan Dogi pulang ke rumahnya tuannya. Di sana dia hidup dengan nyaman dan bahagia. Melihat Dogi yan teris-terusan hidup bahagia terbesit rasa dengki di dalam dirinya. Lalu Ega berniat memantapkan diri dan berencana untuk mencela Dogi.

www.himmelblau-barfuss.de
www.himmelblau-barfuss.de
Esoknya mereka bermain seperti biasa lalu Ega berkata," Dogi, ayo kita pergi ke hutan untuk main petak umpat. Dogi pun menjawabnya, " Ah, aku tidak mau, nanti aku tersesat," elak Dogi. Eaga pun terus mendesak supaya mau ikut. Akhirnya, karena didesak Dogi pun ikut.

Setibanya di hutan mereka main petak umpat. "Dogi, sekarang kamu cari aku ya,!' kata Ega. "Yah, baiklah kata Dogi. Lalu Ega pun bersembunyi dan terbang secepat kilat untuk meninggalkan Dogi. Dogi pun mencari Ega terus menerus, tanpa dia sadari ia tersesat. Dogi bingung jalam mana yang harus ia pilih. hari pun makin sore.

pixabay.com
pixabay.com
Dogi semakin bingung, ia tidak tahu tentang hutan.Dengan pasrah ia berjalan menyusuri hutan tanpa arah. Tiba-tiba ia mendengar tangisan di dekat semak belukar. Dogi pun mendekatinya.Ternyata, ia sebuah tangisan seekor anak monyet yang sedang kelaparan. Lalu ibunya mengendong sambil mencari makanan. Dogi pun menghampiri ibu monyet. " Wahai Ibu monyet, bolehkan aku membantumu mencari makananan", kata Dogi. Dengan senangnya ibu monyet menjawab," Aku snang sekali bila kamu membantuku, anakku terus menagis sedangkan aku kurang enak badan," jawab ibu monyet.

Dengan cepatnya Dogi mencari makanan di sekitar hutan tempat dia tersesat. Dogi mengendus semua tumbuhan. Ternyata ia membau pisang.  Setelah terkumpul Dogi membawakannya untuk  ibu monyet dan anaknya. " Bagaimana aku akan membalas jasamu, " kata ibu monyet pada Dogi. 

Dogi pun berkata, " Aku ikhlas membantumu, tetapi ada satu permintaan dari ku, di manakah jalan keluar di hutan ini," Dogi berkata sambil memelas. "O, jalan keluar, kamu ikuti saja arah ujung hutan ini, kemudian belok kanan, kamu akan melihat perkampungan," jawab ibu monyet sambil menyuapin anaknya. " Terima kasih banyak, " kata Dogi.

Sementara elang tidak tampak lagi, tetapi Dogi bisa selamat dan Dogi berjanji bahwa elang tidak bisa diajak berteman." Tapi biarlah, untung aku bisa selamat dan ditolong monyet ," kata Dogi senang.

Nah, kita berteman tidak boleh ada maksud jahat dan ikhlas membantu yang lain karena akan membuat hidup kita selamat dan mendapat berkas.

Karya: Dendi Saputra kelas VII.1 SMPN 5 Padang Panjang SUMBAR

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun