Mohon tunggu...
Lidon Siagian
Lidon Siagian Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berbagi dan melayani

Salt and light of the world

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nikmatnya Sakit

21 Oktober 2018   05:21 Diperbarui: 21 Oktober 2018   07:09 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Selama masa pemulihan sakit ini,  saya merasa banyak terjadi yang hal hal yang spesial. Persis seperti dahulu waktu saya masih kecil. Kalau saya sakit demam panas biasanya saya berpura pura tidak mau makan.

Ibukupun langsung membelikan mie instant yang saat zaman itu di kampung kami, mi instant itu adalah makanan terlezat di dunia.

Karena hampir tiap hari kami makan makanan yang langsung dari hasil pertanian dan peternakan yang benar benar alami seperti sayuran, ikan, telor dll. Sehingga kami melihat mi instant itu seperti makanan makanan di restoran restoran jaman now.

Cara penyajian saat itu adalah bukan di rebus atau digoreng,   tapi cukup direndam ke  dalam air panas dalam mangkuk seperti penyajian mie gelas . Istilah kami saat itu adalah disornop (direndam), sehingga kami namakan mi sornop.

Wuihhh teringat wanginya mi sornop  . Dan saat itu, mi sornop itu hanya sebagai "pancingan" agar mau makan nasi.

Dan setelah makan mi sornop, baru mau makan nasi dan nasi itupun harus ikut direndam dalam mi sornop.  Setelah itu ibuku "mandapol dappol" ( mengurut urut badanku pakai minyak bawang sampai ketiduran) .

Jaman dulu, saya bisa punya kesempatan manja kalau saat sakit saja di luar itu,no time for bermanja ria, hidup sangat susah dan keras. Sehingga terkadang sudah sembuhpun, kita sering berpura pura masih sakit agar ada perpanjangan waktu untuk santai dan bermanja.

Saat ini ketika saya sakit, peran ibuku di gantikan istri tercinta. Begitu sabarnya dia karena terus terang sakit seperti stroke ini membutuhkan kesabaran luar biasa dari pendamping.

 Karena selain sakit fisik, psikis kita juga sakit dan diserang. Kalau tidak  mau makan kadang disuapin istri  dan dibujuk biar mau  makan,  pada hal sebenarnya sudah lapar.  Capek sedikit  saja, saya  di suruh istirahat. 

Istri juga sudah menyiapkan  supir pribadi saat itu saya tidak tahu untuk berapa bulan "kontraknya".

 Kurasakan saya seperti bos benaran he.he .he. Kemana mana turun di lobby dan pulangnya jemput di lobby sama supir pribadi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun