Mohon tunggu...
Lidia
Lidia Mohon Tunggu... Bidan - Penulis pemula yang beberapa karyanya dimuat media. FLP Ranting Unismuh Makassar.

Puisi adalah nyawa bagi katakata yang takut bersuara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hati Badik

27 Mei 2020   12:28 Diperbarui: 27 Mei 2020   12:24 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Badik adalah ruh
Ditempa darah, disucikan air mata
Antara keduanya
Kesetiaan selalu bicara

Badik, ujungnya adalah mata
Tajam melihat kedalaman
Meski di belantara
Badik menembus batas cakrawala

Mata badik adalah mata hati
Pengingat hati untuk hati-hati

Mataku adalah mata badik
Yang tahu salah dan benar
Ruhku adalah badik
Yang hanya bicara tentang kesetiaan

Bukan badik yang ada di pinggang
Bukan badik yang ada di tangan
Badik ada di jiwa
Bersarung hati, bersenandung nurani

Tancapkan badik dalam jiwamu
Jadikan kemudi menuju pergi
Saat pelayaranmu berhadapan gelombang
Teruslah, kemudimu tak akan patah
Badik akan menikam setiap ketakutan

Badik adalah siri' na pace
Dari sejarah panjang lotara'

Badik . . .
Taro ada'
Taro gau'

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun