Mohon tunggu...
Lidia
Lidia Mohon Tunggu... Bidan - Penulis pemula yang beberapa karyanya dimuat media. FLP Ranting Unismuh Makassar.

Puisi adalah nyawa bagi katakata yang takut bersuara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Pekerja Malang

17 Januari 2020   16:56 Diperbarui: 17 Januari 2020   17:01 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari pagi ke malam
Aku duduk menghabiskan waktu
Memasuki ruang kesibukan paling sibuk
Hingga tubuh lupa rebahan

Kemarin, hari ini, dan esok adalah rutinitas paling teratur kujalani
Tak kenal rihlah
Apalagi merasakan hangat senyum keluarga
Sungguh seram perjalanan
menemukan pundi-pundi bulanan

Jam kerja telah mengubah pola hidup
Mengikat kaki melangkah ke luar sana
Ingin kulepas, tapi dengan apa membayar hidup
Sedang harga makin naik saja

Kerap kerinduan masa kecil membayang
Menawarkan selaksa bahagia untuk pulang
Kembali pada jiwa kekanak-kanakan
Yang tak pernah mengerti arti derita

Menjadi dewasa selalu menuntut tubuh berjuang
Melawan atau bertahan dihempas badai kehidupan
Namun jika aku hanya orang bawahan
Apa yang harus kulakukan
untuk bisa tetap makan?

Sarjo, 17 Januari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun