Dari pagi ke malam
Aku duduk menghabiskan waktu
Memasuki ruang kesibukan paling sibuk
Hingga tubuh lupa rebahan
Kemarin, hari ini, dan esok adalah rutinitas paling teratur kujalani
Tak kenal rihlah
Apalagi merasakan hangat senyum keluarga
Sungguh seram perjalanan
menemukan pundi-pundi bulanan
Jam kerja telah mengubah pola hidup
Mengikat kaki melangkah ke luar sana
Ingin kulepas, tapi dengan apa membayar hidup
Sedang harga makin naik saja
Kerap kerinduan masa kecil membayang
Menawarkan selaksa bahagia untuk pulang
Kembali pada jiwa kekanak-kanakan
Yang tak pernah mengerti arti derita
Menjadi dewasa selalu menuntut tubuh berjuang
Melawan atau bertahan dihempas badai kehidupan
Namun jika aku hanya orang bawahan
Apa yang harus kulakukan
untuk bisa tetap makan?
Sarjo, 17 Januari 2020