Mohon tunggu...
Lidia
Lidia Mohon Tunggu... Bidan - Penulis pemula yang beberapa karyanya dimuat media. FLP Ranting Unismuh Makassar.

Puisi adalah nyawa bagi katakata yang takut bersuara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Layang-layang

20 Juli 2019   11:19 Diperbarui: 20 Juli 2019   11:40 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti layang-layang,
tak bebas terbang.
Benang-benang keberanianku ditarik, diulur, ditarik lagi
Bahkan berdiri di tempat itu-itu saja; tempat di mana orang-orang memendam impian.

Terkadang kuingin menjahit sayap di punggung
Lalu bercengkerama pada burung-burung
Mendengar cerita-cerita petualangan
tentang kehebatannya mengelilingi bentala seharian

Sesekali kumenerawang di langit yang mengawan
Mencari-cari pintu keluar
dari buncahan rasa yang menggembok
Memilah, lalu memilih satu jalan lurus; jalan renungan menuju sabar

Suatu saat nanti,
Ketika masa berganti
Layang-layang akan terbang sendiri.

ParePare, 19 Juli 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun