Mohon tunggu...
Lidia
Lidia Mohon Tunggu... Bidan - Penulis pemula yang beberapa karyanya dimuat media. FLP Ranting Unismuh Makassar.

Puisi adalah nyawa bagi katakata yang takut bersuara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Mata Mama

20 Juni 2019   03:23 Diperbarui: 20 Juni 2019   03:26 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di matanya,
Ada lautan sendu
Mengalir pelan-pelan
Ketika sesak rindu bertandang.

Hening malam seperti pekat kopi,
Ingatan dan ampas membekas
pada bola-bola hitamnya yang insomnia
Membiarkan arus pilu menepi.

Wajah-wajah anaknya,
berlayar dalam samudra kenangan
Membenam pada pejaman matanya
bersama doa-doa yang melangit
"Pulanglah!
sebelum pedang waktu menusuk dada Ibu"

Barru, 14 Juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun