Mohon tunggu...
Lidia
Lidia Mohon Tunggu... Bidan - Penulis pemula yang beberapa karyanya dimuat media. FLP Ranting Unismuh Makassar.

Puisi adalah nyawa bagi katakata yang takut bersuara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kacamata

2 Mei 2019   20:19 Diperbarui: 2 Mei 2019   20:33 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada kacamata,

Ada mata sembunyi di balik kaca. 

Memata-matai mata yang berkaca-kaca

Sedang kau hanya diam membaca. 

"Jika menatap matamu adalah kesalahan, 

maka hukumlah aku. 

Sebab jauh darimu lebih menyiksa 

dari hukuman apapun."

Pada kacamata, 

Kutemukan rintik-rintik hujan

Membasahi kelopak mata. 

Biarlah air mata meruah

di bawah langit yang tersengut-sengut itu. 

Parepare, 02 Mei 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun