Mohon tunggu...
Lidha Maul
Lidha Maul Mohon Tunggu... Penulis - merasa biasa saja.

Ingin menulis di hatimu.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

HUT Pertamina 59 dan Gairah Kampung Atas Air Margasari

12 Desember 2016   19:24 Diperbarui: 14 Desember 2016   10:06 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa sudah 59 Pertamina menjadi partner negeri ini melayani rakyat. Bertepatan dengan momentum ulang tahun yang jatuh pada tanggal 10 Desember 2016, PT. Pertamina (Persero) mengadakan Program Pemberdayaan dan Pembersihan Pantai Kampung Nelayan serentak di 5 kota di kegiatan operasi Pertamina, yang salah satunya adalah Balikpapan. Sedang 4 diantaranya yaitu: Pantai Kampung Bugis-Tanjung Uban (Riau), Pantai Mutiara Hijau-Karangsong, Balongan (Jawa Barat), Grand Watu Dodol, Banyuwangi (Jawa Timur), dan Teluk Penyu, Cilacap (Jawa Tengah).

Event aksi ini dimulai pagi hari, dengan menempatkan ratusan relawan aktif berkaos biru, Kampung Atas Air Margasari, Kampung Baru Tengah Balikpapan tak pelak menjadi lautan biru di atas air.

Kampung Atas Air, Margasari saat ini telah menjadi target ekowisata kota Balikpapan. Dengan view buffer zone kilang minyak Pertamina di sisinya dan berbatasan dengan mangrove, Kampung Atas Air, Margasari telah menjadi role model kampung nelayan menawan berkat kepiawaian Pemerintah Kota Balikpapan menghidupkan kampung kembali setelah bencana kebakaran menimpanya beberapa tahun silam.

Kampung Atas Air Margasari Balikpapan (dokpri)
Kampung Atas Air Margasari Balikpapan (dokpri)
Kampunga Atas Air Margasari, Balikpapan (dokpri)
Kampunga Atas Air Margasari, Balikpapan (dokpri)
Secara bertahap Kampung Atas Air, Margasari yang tadinya adalah kawasan kumuh kemudian terus dilakukan penghijauan, mulai dari penanganan kampung kembali, pembersihan, hingga penanaman 1000  bibit mangrove di sekitarnya termasuk oleh warga kampung. Kini, sesuai dengan komitmen PT Pertamina (Persero) dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan berbasis lingkungan, tepat tanggal 10 Desember 2016 siap dilaksanakan pembersihan, pemberian bantuan-bantuan, serta penanaman bibit-bibit mangrove. Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro menyampaikan, “Kegiatan ini adalah salah satu wahana bagi Pertamina untuk berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar pesisir sekaligus menjaga kelestarian lingkungan di wilayah operasi bisnisnya, Selain itu, hal ini merupakan sebuah kebanggaan bagi Pertamina karena kegiatan ini bertepatan dengan momentum HUT perusahaan,” jelasnya.

Program Event Aksi Pemberdayaan dan Pembersihan Pantai Kampung Nelayan ini adalah bagian dari program CSR -  SMEPP (Corporate Social Responsibility – Small Medium Entreprenur Partnership Program) serta Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) dari PT. Pertamina (Persero) dalam rangka melestarikan lingkungan pesisir di wilayah operasi Pertamina.  

Event Aksi ini juga diikuti Bpk. Rizal Effendy (Walikota Balikpapan), Bpk. Toharso (Direktur Pengolahan Pertamina), Heru Waluyo (Direktur Pengendalian Kerusakan Pesisir dan Pantai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Kapolda, jajaran direksi dan staff PT. Pertamina RU V Balikpapan dan segenap jajaran Pemkot Balikpapan.

Adalah sebuah kebanggaan ketika pemerintah kota berhasil menata kampung kumuh menjadi tempat layak wisata sekaligus mengemasnya melalui penghijauan. Hal ini disampaikan Walikota Balikpapan yang menyebut bahwa tidak hanya melalui penanaman mangrove, Balikpapan bahkan adalah kota ketiga yang terbanyak menanam pohon di perkotaan. Balikpapan sendiri telah menerima 19 Adipura, dan Adipura Paripurna yang merupakan penghargaan tertinggi dari Adipura lainnya. Event Aksi Pemberdayaan dan Pembersihan Pantai ini bahkan sangat bertepatan dengan hari menanam pohon yang dimulai sejak 28 November hingga Desember.

Namun, Walikota pun tentunya sangat menyadari untuk terus menjadi kebanggaan masih banyak tugas yang harus dilakukan. Musuh terbesar dari pembersihan ini adalah sampah, dan sampah plastik adalah masalah terbesar yang tidak hanya di daratan namun juga di lautan. Indonesia sendiri menempati permasalahan sampah plastik tertinggi setelah China. Himbauan untuk mengurangi penggunaan plastik juga disampaikan dalam kesempatan ini.

Walikota Balikpapan, RIzal Effendy (dokpri)
Walikota Balikpapan, RIzal Effendy (dokpri)
Lebih lanjut, Bpk. Heru Waluyo menyampaikan bahwa pemberdayaan masyarakat terutama mengubah perilaku mereka untuk tidak membuang sampah sembarangan adalah hal yang patut diupayakan. Dan dalam momen Ultah serta Event Aksi ini, pemberdayaan masyarakat pesisir adalah kunci agar ekosistem laut tetap terjaga. Indonesia dengan garis pantainya yang panjang belum secara optimal menata kawasan pantainya, dan begitu banyak sampah di wilayah pesisir. Oleh karena itu Pertamina menginisiasi pembersihan pantai kampung nelayan. Tidak hanya itu, Pertamina sangat merasa ikut bertanggung jawab terhadap upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan yang berada di sekitar wilayah operasi kegiatan.

Untuk itu dalam Event Aksi Pemberdayaan dan Pembersihan Pantai Kampung Atas Air-Margasari Balikpapan telah disiapkan bantuan-bantuan berupa: (1) Bantuan sampan, gerobak sampah, APD, alat pengeruk dan alat kebersihan. (2) Bantuan pemberian mesin olahan rumput laut (3) Bantuan Infrastruktur berupa bank sampah dan alat untuk Kelurahan (4) Bantuan pembangunan Gapura di akses jalan (5) Bantuan penanaman 7.400 bibit mangrove (6) Bantuan Pengobatan Massal (7) Bantuan Mangrove Village tahun 2017 (8) Diversifikasi produk olahan ikan th. 2017 (9) dan  Bantuan untuk Taman Baca.

Penyerahan bantuan-bantuan (dokpri)
Penyerahan bantuan-bantuan (dokpri)
Setelah sambutan-sambutan dan simbolisasi bantuan diserahkan, di Sabtu pagi yang masih dingin dengan hembusan aroma laut,  tiba saatnya sarana safety (sepatu bot, sarung tangan) beralih ke para undangan terkait – untuk turun ke booth yang disiapkan di area mangrove, sesuai agenda untuk  melakukan bersih-bersih area coastal sekaligus menanam bibit mangrove yang telah disediakan. Pembersihan area pesisir dan penanaman mangrove di wilayah Kampung Atas Air Margasari ini dilakukan sebagai inti seremonial dari Event Aksi ini. Saya pribadi menyempatkan untuk turun ke booth, meskipun tidak dapat menanam bibit secara langsung. Teman-teman blogger lain pun sangat antusias untuk dapat turut serta menanam bibit mangrove. Namun booth yang padat membuat banyak pihak harus berhati-hati.

Pembersihan dan penanaman mangrove (dokpri)
Pembersihan dan penanaman mangrove (dokpri)
Simbolisasi penanaman bibit mangrove (dokpri)
Simbolisasi penanaman bibit mangrove (dokpri)
Tentunya tanpa keberlanjutan, acara ini hanya akan menjadi simbolisasi dan seremonial belaka. Oleh karena itu kegiatan ini pun telah mengukuhkan tim relawan yang akan terus memantau bantuan yang diberikan oleh PT Pertamina (Persero) selama 6 bulan ke depan terhitung sejak kegiatan seremonial dilakukan.

Acara kemudian berpindah tempat menuju bazaar dimana dipamerkan aneka hasil olahan laut olah binaan CSR-SMEPP juga tour walk singkat menuju si pink mobil bright gas.

Pameran dari binaan CSR Pertamina (dokpri|)
Pameran dari binaan CSR Pertamina (dokpri|)
Masih ada dua tempat lainnya yang menjadi sasaran kegiatan, yaitu Puskesmas dan Taman Baca. Selain kesejahteraan, kesehatan masyarakat pesisir tak luput dalam acara ini. Dapat dipastikan masyarakat yang sehat mampu meraih tahap hidup sejahtera lebih baik. Dalam rangkaian ini PT. Pertamina (Persero) mengadakan pengobatan massal di Puskesmas Kampung Atas Air Margasari yang diikuti warga kampung. Akhir dari rangkaian tour walk selanjutnya berkaitan dengan pendidikan. Melalui program CSR, PT Pertamina telah membangun Taman Baca di atas air. Program edukasi ini dipandu oleh para relawan pendidikan yang siap mengedukasi anak-anak warga Kampung Atas Air Margasari.

Story telling di Taman Baca (dokpri)
Story telling di Taman Baca (dokpri)
Keramaian acara Pemberdayaan dan Pembersihan Pantai Kampung Nelayan masih terus berlanjut tidak hanya saat tour walk. Di main stage, segenap warga turut serta. Ada adinda Arini (SD) yang turut membacakan puisi ‘Gemar Ikan’, ada mas Agus yang menyumbangkan suara emasnya dengan lagu-lagu bertema alam, dan banyak hadiah bertaburan di acara ini. Bagaimana tidak ramai dan meriah, acara ini dihadiri warga masing-masing Kelurahan, petani, nelayan, 400 partisipan, terdiri dari Pertamina, SKPD, dan relawan yang siap sedia membantu agenda serta pemerintah kota Balikpapan.

Sedikit mengenai kampanye “Gemar Makan Ikan” yang dicanangkan dalam acara ini yang telah dikemas dengan pembacaan puisi serta makan ikan bersama. Gemarikan adalah gerakan memasyarakatkan makan ikan. Sebagaimana kita ketahui, ikan memiliki protein yang tinggi yang seringkali kalah bersaing dengan lauk hewani darat lainnya. Gerakan ini awal mulanya menjadi program yang  dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan. PT Pertamina (Persero) sangat tepat melirik gerakan ini untuk menjadi bagian kampanye dalam acara Program Pemberdayaan dan Pembersihan Pantai. Diharapkan dengan ‘Gemar Makan Ikan’ dapat menjadi solusi untuk menghadirkan hidangan sehat setiap saat dan kebutuhan gizi masyarakat pun terpenuhi. Meningkatkan kegemaran masyarakat untuk makan ikan dapat meningkatkan efektivitas kinerja para nelayan dalam mengelola market yang baik demi ketersediaan ikan dan hewan laut yang dapat dikonsumsi lainnya.

Sebagai penutup dari keseluruhan acara, dilakukan pemotongan tumpeng sebagai simbolisasi HUT Pertamina ke-59.

Beberapa aspek penting yang sangat diharapkan dari acara ini, bahwa sesungguhnya lingkungan yang sehat bagi biota laut dan sekitarnya dapat diciptakan dan bukan terbentuk dengan sendirinya belaka. Lingkungan sehat bagi pesisir akan memberikan sumbangsih nyata bagi masyarakat sekitar. Planet bumi sudah tua, sudah selayaknya upaya penanaman pohon menjadi bagian dari upaya penyelamatan bumi. Penanaman ini tidak hanya di darat namun juga di laut. Mangrove adalah penjaga pesisir di muka bumi. Lewat mangrove, erosi takluk.  Tidak hanya itu, mangrove juga menjadi pelindung kehidupan biota laut.  Lewat mangrove, ombak ganas tunduk. Nelayan pun mudah mencari nafkahnya. Ini menunjukkan betapa penting peran mangrove dan peran manusia untuk menanam dan melestarikannya.

Untuk itu dibutuhkan manusia yang berdaya guna. Pemberdayaan manusia terutama masyarakat pesisir dapat diwujudkan dengan edukasi yang tepat. Pemberdayaan masyarakat adalah kunci. Selain lewat edukasi, masyarakat pesisir yang sehat akan melahirkan pola sikap yang tangguh. Dengan sarana-prasarana yang memadai serta seimbang, baik yang ada di individu masyarakat dan yang dimiliki umum diharapkan terwujud pula kesejahteraan yang baik. Dengan begini daur kehidupan akan terus terwujud.

Di sisi Kampung Atas Air Margasari, Balikpapan (dokpri)
Di sisi Kampung Atas Air Margasari, Balikpapan (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun