Ratusan umat Katolik yang mendiami ibukota Waisai dan para wisatawan lokal yang sedang berkunjung ke Raja Ampat mengikuti ibadah Natal Peringatan kelahiran Yesus di Gereja Sta. Maria Waisai.
Misa peringatan Kelahiran mulai berlangsung Pkl. 19.00 WIT, dipimpin Pastor Fabianus dan dimerihakan paduan suara Mater Dei Voice.
Pastor Fabianus dalam khotbahnya mengajak seluruh umat yang hadir untuk merefleksikan makna Natal.
Pertama: Setiap keluarga atau rumah tangga merindukan kelahiran dan kehadiran seorang anak. Di sisi lain, banyak anak_anak terlantar dan dibuang oleh orangtuanya dengan berbagai alasan baik ekonomis maupun hamil di luar nikah.
Kedua: Ada orang merayakan Natal dalam suasana yang begitu istimewa, meriah, penuh dengan pernak_pernik Natal. Namun ada orang yang tak dapat merayakan Natal, dipenjara, ditindas. Merayakan Natal di tempat_tempat terpencil, pelosok, tidak memiliki rumah, tidak memiliki makan dan sangat menderita.
Inilah realita kehidupan umat manusia saat ini.
Karena itu, Pastor Fabianus meminta seluruh umat yang merayakan Natal untuk menjadi palungan bagi sesama.
Yesus lahir dalam situasi yang  menderita. di kandang yg hina. Ia mau bersahabat dengan orang kecil. Semoga kita yang merayakan Natal harus menjadi Palungan bagi sesama yang menderita, menjadi pembawa terang" ajak Pastor Fabi.
Misa malam Natal berlangsung khidmat dan lancar, dan tampak beberapa personil TNI, POLRI berjaga di halaman  Gereja.