Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menelusuri Aceh, Negeri Indah "Pemulia Jamee"

24 Desember 2019   14:08 Diperbarui: 25 Desember 2019   17:09 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan dari atas bukit Geurutee Aceh (sumber foto: Travelingyuk.com)

Aceh juga dijuluki 'negeri seribu keude' atau negeri seribu kedai karena di hampir semua jalan yang ada kita dapat melihat kedai-kedai kopi berjejer. Masyarakat Aceh mempunyai tradisi berkumpul sambil menikmati kopi dengan aneka komunitas dan isi pembicaraan. Selain itu, memang mereka punya tradisi berkumpul di tempat-tempat lainnya seperti di meunasah gampong (mushola kampung).

Sekarang kita menjelajah alam Aceh ya. Saya akan membawa pembaca menyusuri pantai di wilayah sekitar Banda Aceh. Meskipun terletak di ujung barat, Banda Aceh adalah gerbangnya Aceh di mana terdapat pelabuhan besar yang menghubungkan Aceh dengan pulau lain bahkan negara lainnya. Pantai yang terkenal keindahannya di sini salah satunya yaitu Pantai Lamphuuk yang memiliki pasir putih dan air laut yang biru cerah dengan batu-batu menjulang di seberang yang terlihat seperti pulau-pulau kecil. 

Selain itu ada Pantai Lhoknga dan Ulee Lheue. Pantai Lhoknga ini juga berpasir putih dan air lautnya sangat biru tapi ombak di sini seringkali ekstrim. Jadi, para tetamu yang mau bermain air atau berenang sangat disarankan melihat situasi terlebih dulu. Ada masanya berendang atau mandi laut dilarang di lokasi ini. 

Kalau pantai Ulee Lheue ombaknya tenang, ada area dimana anak-anak aman untuk bermandi laut karena dibatasi bebatuan penahan ombak. Di Ulee Lheue ini terdapat pelabuhan besar yang menghubungkan kota Banda Aceh dengan pulau-pulaunya seberti pulau Weh, pulau Breueh, pulau Nasi bahkan negara lain.

Pulau Weh dimana kota Sabang berada merupakan salah satu tempat dengan kunjungan wisatawan tertinggi di Aceh. Di pulau ini terdapat titik nol kilometer daratan Indonesia paling barat. Uniknya, pengunjung yang datang ke Tugu Kilometer Nol akan mendapatkan kenang-kenangan berupa sertifikat. Di pulau Weh ini terdapat banyak penginapan dan area wisatawan. 

Yang asik dilakukan wisatawan di pulau ini adalah diving menyelam dan menikmati indahnya bawah laut. Pulau Weh ini juga dikelilingi pulau-pulau kecil lainnya. Pantainya eksotis dan tenang membuat banyak turis mancanegara betah berada di pulau ini. Mungkin mereka mendapatkan privasi lebih di sini.

Di bagian utara Banda Aceh juga terdapat pantai yang menjadi titik-titik wisatawan dan berada di sisi Bukit Soeharto. Yang unik lainnya dari Aceh adalah tanah pantai dan di banyak tempat lainnya dihiasi rumput hijau yang halus. Biasanya, rumput-rumput ini dibudidayakan dan dijual untuk dekorasi taman di rumah-rumah atau bangunan lainnya.

Berjalan ke arah barat selatan Banda Aceh, kita akan melewati sebuah jalan besar yang mulus di sisi laut. Jalan ini adalah jalan yang dibangun pasca tsunami 2004 dengan bantuan pemerintah Amerika Serikat. Jalan ini akan menambah keindahan fenomena yang kita lihat. Tiba di bukit Geurutee, kita akan melihat di sisi-sisinya terdapat banyak kedai kopi yang juga menjual makanan. 

Kedai-kedai itu memiliki semacam balkon yang menghadap ke lautan lepas di hadapan bukit Geurutee. Kagum dan merinding, itu kesan pertama saya melihat keindahan tersebut. Di hadapan kedai-kedai itu terdapat sebuah pulau bernama Pulau Kluang yang sangat dekat lokasinya dengan pantai Geurutee. Di bukit Geurutee terdapat banyak pepohonan yang masih dihuni oleh kera.

Berjalan lagi ke arah selatan pesisir ini, kita akan menikmati indahnya panorama pantai Calang yang dulu sempat luluh lantak oleh peristiwa tsunami tahun 2004. Pantai di sepanjang Calang ini airnya terlihat biru cerah, pasirnya putih dan terdapat gugus bebatuan yang mirip pulau kecil. Kalau anda pernah ke Phuket, anda akan melihat kemiripan pemandangan di sini. Bedanya, pantai di sepanjang Calang ini belum banyak dieksplorasi untuk pariwisata, jadi masih sangat alami dengan tempat-tempat bersantai yang masih sederhana untuk para wisatawan.

Berjalan ke arah selatan pesisir, kita akan menemui banyak kota-kota dan memiliki dasar tradisi yang sedikit berbeda-beda. Kita akan bertemu kota Meulaboh dimana pahlawan Aceh Teuku Umar dilahirkan dan berjuang hingga ajalnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun