Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menelusuri Aceh, Negeri Indah "Pemulia Jamee"

24 Desember 2019   14:08 Diperbarui: 25 Desember 2019   17:09 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan dari atas bukit Geurutee Aceh (sumber foto: Travelingyuk.com)

Pakaian bagian atasnya bernama "baju kurung". Sudah tak aneh bukan mendengar nama "baju kurung"? Ya, baju tradisional ini bukan hanya ada di Aceh, adat Minangkabau dan beberapa suku di Sumatera juga termasuk yang menggunakan pakaian adat ini. Baju kurung ini tercipta sebagai perpaduan adat Melayu, Cina dan Arab. Baju kurung memiliki kerah dan lengan yang dihiasi sulaman benang emas.

Pakaian bagian bawah dari perempuan hampir menyerupai pakaian yang laki-lakinya. Perempuan juga menggunakan celana "cekak musang" dan lilitan kain songket. Yang membedakannya yaitu bentuk bagian bawah "cekak musang" di perempuan yang dibentuk lebih mengerucut atau ada modifikasi bentuk lain.

Sebenarnya, di Aceh sendiri terdapat 13 suku yang memiliki tradisi pakaian masing-masing. Selain itu, dari akar budayanya lagi, mereka bahkan menjadi lebih dari 30 anak suku. Saya tidak akan menjabarkan semua pakaian adatnya karena sangat banyak jenisnya. Tapi, pakaian adat yang saya sebutkan tadi adalah yang sering dimunculkan sebagai lambang pakaian adat Aceh.

Dengan lebih dari 30 anak suku bahkan beragam bahasa yang ada di Aceh maka tak heran Aceh memiliki sangat banyak ragam tarian dan nyanyian. Yang terkenal dan melegenda ada seniman Rafli dari grup musik Kande, ada Liza Aulia hingga grup musik seniman mudanya seperti Seuramo Reggae, Apache 13 dan Perkusi Aceh dengan lagu hitsnya di dunia saat ini "Asai Bak Punca". Saya sendiri sangat menyukai lagu "Kutidhieng" yang dibawakan oleh Liza Aulia dan pernah membagi MP3nya dengan teman-teman saya dari mancanegara. Lagu itu membuat mereka kagum luar biasa.

Alat musik Aceh sendiri sangat beragam seperti bereguh, serune kalee, bangsi alas, tambo, teganing, kecapi  olah, kecapi aceh, genggong, genderang, rapai dan lainnya.

Tarian Aceh didominasi oleh adat-istiadat asalnya. Dan, hampir semua musik tradisional Aceh menggunakan rapai yaitu alat musik pukul atau juga disebut rebana. Bedanya, rapai Aceh sering digunakan oleh penari langsung dalam tariannya dengan gerakan badan berselang-seling antar penari dan tepukan tangan di pundak dan di atas paha. Warna tarian Aceh berasal dari adat Aceh pesisir utara dan barat , adat Aceh Gayo atau Aceh bagian tengah dan adat Aceh bagian timur yang lebih didominasi tradisi Melayu.

Bagi pecinta kuliner, Aceh adalah surga rasa dan bumbu. Jangan heran kalau untuk membuat satu jenis masakan saja orang Aceh harus mengulik bumbu sedemikian banyak dengan proses yang tidak instan juga. Dari buah kelapa saja bisa tercipta banyak jenis bumbu dasar seperti santan atau kelapa gongseng. Kelapa gongseng ini unik, dia dibuat dari kelapa yang disangrai sampai berwarna cokelat dan mengeluarkan cairan seperti minyak. 

Ada juga daun Temuruy yang langka. Aneka bahan tradisional digunakan sebagai bumbu masak seperti jintan, kapulaga hingga daging buah durian. Dan, bumbu yang terkenal dan cukup mudah diolah itu adalah "Asam Sunti". Asam Sunti ini adalah Belimbing Asam yang sudah tua dilumuri garam dan dijemur hingga kering dan berwarna cokelat. Biasanya lebih dari dua hari dibutuhkan untuk menjemur asam sunti hingga jadi.

Masakan Aceh sendiri banyak yang sudah terkenal dan banyak penggemarnya di kota-kota besar seperti Mie Aceh, Gule Kameng (Gulai Kambing), Kuah Sie Itek (Gulai Itik), Kuah Plik U, Ayam Tangkap, Kuah Masam Keu'eung (Ikan Asam Pedas), Martabak Aceh, Nasi Gurih, Bubur Kanji Rumbi, Ungkot Kemamah, Sie Reboh, Kuah Beulangong dan banyak lainnya. Kue-kue khas Aceh juga tak kalah menariknya seperti kue Timphan, Pulut, kue Adee atau Bingkang, Manisan Pala, Lemang, Meuseukat (Dodol Nanas), Roti Canai dan lainnya.

Yang menjadi kebanggaan besar Aceh yaitu kopi Aceh yang mendunia. Kopi Aceh ini memiliki aroma dan rasa tersendiri. Dari kopi arabika Gayonya yang elegan rasanya hingga kopi robustanya yang sangat garang citarasanya. Biji kopi Aceh sudah diekspor ke banyak negara. 

Sebenarnya, komoditas perkebunan Aceh yang jadi unggulan bukan cuma kopi. Kakao dan karet Aceh juga jadi komoditi andalan yang tembus pasar dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun