Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Mengapa Indonesia Butuh Jokowi?

10 Februari 2019   15:23 Diperbarui: 12 Februari 2019   06:25 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya santai dan luwesnya sering kali membuat pasukan pengamanan bingung. Ia bisa duduk berbaur dengan siapa saja, kapan saja ia mau. Tak banyak aturan protokoler diterapkan selama Jokowi menjabat. Bahkan, ketika turun menyapa masyarakat secara langsung, Jokowi lebih memilih untuk tidak dikawal ketat agar bisa leluasa.

Meskipun beberapa pihak membulinya dengan istilah "planga-plongo", karakter asli seorang Jokowi sangatlah jauh dari yang dituduhkan. Dalam sebuah acara yang melibatkan Siti Nurbaya Bakar yang kini menjabat di kabinet Jokowi sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberi kesaksian sendiri bahwa Jokowi merupakan figur yang tegas dengan caranya. 

Jokowi tidak memberi kompromi sedikitpun pada hal yang menurutnya tidak benar atau keluar dari visi misi kerja pemerintahannya. Contoh kasus dalam menghadapi Freeport, walaupun perlawanan cukup berat untuk mengalihkan 51 persen saham perusahaan tambang Amerika Serikat itu Jokowi tak gentar sedikitpun. Padahal, banyak pihak membisikinya untuk mundur. 

Dalam hal kinerja menteri kabinetnya, jika Jokowi menemukan kejanggalan atau menteri yang keluar jalur maka ia tak segan menegur bahkan memecatnya. Menteri yang kesehariannya bergaya tomboy ini mengatakan bahwa setiap program yang Jokowi terapkan jelas ada teorinya dan jelas tujuannya, bukan sekedar pencitraan seperti yang beberapa pihak tuduhkan.

Studi Kepemimpinan Universitas IOWA mengatakan (menurut Lippit dan white dalam Sutarto:1991) gaya kepemimpinan dibedakan menjadi tiga yaitu: 1. Authoritarian atau dictactorial, yaitu perilaku pemimpin dalam mempengaruhi karyawan menuntut agar bekerja / bekerja sama dengan semua cara yang diputuskan oleh seorang pemimpin. 

2. Democratic, yaitu gaya kepemimpinan dalam mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama dalam melaksanakan pekerjaan termasuk juga antara pimpinan dan anggota organisasi. 

3. Laisser faire atau free rein, yaitu kemampuan mempengaruhi orang lain dengan menyerahkan semua wewenang kepada bawahan atau karyawan.

Dari studi itu terlihat Jokowi masuk dalam kategori pemimpin yang demokratis, yang mengajak orang lain atau bawahannya bekerjasama, bukan sekedar menjalankan apa yang ia perintahkan. Pola blusukan yang diterapkan Jokowi merupakan ajakan kepada jajaran di bawahnya untuk sering melakukan pemantauan lapangan. Itu semua dicontohkan langsung oleh beliau bukan sekedar komando.

Jokowi adalah figur pelengkap kiprah pemimpin-pemimpin Indonesia yang sebelumnya meskipun tak bisa dipungkiri pastinya beliau memiliki kekurangan dan keterbatasan. Dengan kondisi bangsa kita saat ini yang beragam secara adat istiadat dan kepercayaan serta masuknya paham-paham dari luar yang mempengaruhi masyarakat, Jokowi adalah sosok yang dibutuhkan. Indonesia butuh kedamaian dengan dipimpin oleh pemimpin yang bijak, tidak gegabah dan tidak grasa-grusu. Prinsip kehati-hatian seorang Jokowi walau terkesan agak lambat adalah jalan terbaik demi menyelamatkan masa depan negeri kita.

Sebagai penutup satu kata-kata bijak dari Jokowi yang sangat berkesan bagi saya:

"Negeri kita menyimpan banyak problem. Kita tidur di atas banyak persoalan karena dipaksa percaya bahwa solusi tak pernah ada. Padahal dengan mengubah budaya kerja, membangun perjuangan bersama, semua itu bisa diurai."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun