Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Ten Years Challenge" Amien Rais, Perubahan Wajah Sang Reformis

19 Januari 2019   09:32 Diperbarui: 19 Januari 2019   21:42 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di media sosial kini viral tantangan untuk memamerkan perbedaan wajah seseorang antara sepuluh tahun yang lalu dengan hari ini. Saya tergelitik untuk membandingkan wajah seorang politikus, sang reformis, Amien Rais. 

Sebelum membandingkan wajahnya, saya membuat pengakuan bahwa dulu saya adalah seorang penggemar Amien Rais. Di mata saya, dia seorang tokoh yang cerdas, ahli strategi yang juga religius dengan ketokohannya di organisasi Muhammadiyah. 

Setidaknya perubahan wajah ini adalah penilaian saya, seorang yang di saat peristiwa reformasi baru menjejakkan kaki ke dunia kampus. Tapi waktu mendewasakan saya dan mengubah banyak nilai yang tertanam dalam diri saya.

Kerennya Amien Rais di masa itu

Dulu, saya menilai seorang Amien Rais sebagai penggerak perlawanan rakyat terhadap ketidakadilan. Bagi saya, dia nyaris sempurna. Dia cerdas, punya nyali besar dan komitmen yang kuat untuk rakyat. Saat itu saya masih pemudi yang awam soal politik. Lagipula belum banyak aktor politik bermain di era orde baru. 

Saya juga salah satu generasi orde baru yang cuma kenal tokoh politik yang itu lagi itu lagi. Semua "pahlawan" kala itu adalah orang seputaran Cendana. Benturan peristiwa dan informasi di media dulu belum seperti sekarang. Meskipun di awal reformasi terjadi kerusuhan, gesekan antar anak bangsa justru belum separah saat ini.

Mengapa saya kini lebih suka menyebut Amien Rais sebagai reformis ketimbang bapak reformasi? Di mata saya, beliau memang ahli dalam membentuk dan mengubah formasi di dunia politik. Kata kuncinya adalah mengubah. Ia suka mengubah segala tatanan yang sedang berlangsung di saat hal itu tidak sesuai dengan kemauannya. Sebelum "ten years challenge" kita mulai, saya mau kilas balik apa peran seorang Amien Rais dalam peristiwa reformasi.

Siapakah Amien Rais sebelum reformasi? Amien adalah seorang guru besar ilmu politik dari Universitas Gajah Mada (UGM) yang merupakan doktor lulusan ilmu politik kajian timur tengah di Universitas Chicago, Illinois, Amerika Serikat (1984). 

Dia memperoleh gelar sarjana di Fisip Universitas Gajah Mada Yogyakarta (1968), sarja muda dari Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1969) dan mendapat gelar masternya di Universitas Notre Dame, Indiana, Amerika Serikat (1974). Di tahun 1995-2000 Ia menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 

Orang tuanya aktif di Muhammadiyah cabang Surakarta. Rutinitas sehari-hari Amien Rais kala itu adalah mengajar di almamaternya, UGM. Ia sudah melanglang buana ke berbagai negara dalam melakukan studi politik hingga akhirnya ia menjadi satu dari sangat sedikit aktifis yang berani menyuarakan perlawanan terhadap pemerintah Soeharto.

Pada Sidang Tanwir Muhammadiyah di tahun 1993 di Surabaya Amien berbicara mengenai suksesi kepemimpinan nasional. Padahal di tahun sebelumnya, Soeharto baru saja terpilih lagi sebagai Presiden RI untuk periode 1992-1996. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun