Mohon tunggu...
Lia Sukriati
Lia Sukriati Mohon Tunggu... Freelancer - ghostwriter, web content writer, copywriter

Seorang ibu yang banyak tinggal di rumah, menghabiskan waktu di depan laptop, keluar rumah hanya untuk antar anak ke sekolah, hobi travelling, baca, menulis, dan belanja online, suka skip resep masakan tapi jarang dipraktekkin

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Konsep Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Lingkungan di Indonesia

23 Agustus 2020   11:56 Diperbarui: 23 Agustus 2020   12:14 1607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raja ampat, sumber : purepapua.com

2. Melakukan promosi gencar-gencaran. Contohnya dengan diskon 35% - 50 % untuk fasilitas penginapan/hotel, transportasi gratis dari bandara ke tempat wisata, jika objek/tempat wisata tersebut dekat dengan bandara, diskon 50% untuk wahana tertentu, dsb.
Mencari agen promosi yang bersedia melakukan promosi tempat wisata yang kita kelola.

3. Membangun wahana wisata baru yang sekiranya akan diminati wisatawan, serta memperbaharui destinasi wisata yang ada.

4. Menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas pariwisata. Termasuk menyediakan sarana-prasarana pendukung, misalnya  pengukur suhu tubuh, disinfektan, masker/face shield, tempat cuci tangan beserta hand sanitizer di setiap pintu masuk, toilet serta di lokasi-lokasi strategis lainnya, serta APD untuk jaga-jaga jika dalam keadaan darurat, berikut tenaga medis dan P3K yang harus selalu ada dan tersedia.

5. Mempersiapkan konsep Pariwisata dan Lingkungan yang Berkelanjutan. Ini berhubungan dengan kemampuan kita dalam meyakinkan wisatawan untuk menjaga dan melestarikan tempat wisata disamping menikmati liburan.

6. Membangun sarana dan prasarana yang mendukung konsep Pariwisata Berkelanjutan dan lingkungan, misalnya menyediakan transportasi ramah lingkungan dari penginapan ke tempat wahana maupun destinasi wisata, seperti sepeda contohnya, jika penginapan dan objek wisata tidak terlalu jauh, lebih baik lagi jika bisa diakses dengan berjalan kaki. Tinggal kita memikirkan bagaimana menyiapkan sarana dan prasarana yang bisa membuat wisatawan mau dan nyaman untuk berjalan kaki. Setidaknya itu bisa mengurangi jumlah CO2 yang berasal dari kendaraan.

7. Berbagi info tentang Kepariwisataan dengan pelaku wisata yang lainnya. Saling berbagi pengetahuan serta menjalin kerjasama bagaimana mempromosikan tempat wisata masing-masing. Alangkah bagusnya jika semuanya bergabung mencari agen promosi untuk mempromosikan tempat wisata yang sama. Misalnya pelaku wisata Wakatobi, Bunaken, Losari serta Tana Toraja bergabung dalam satu agen promosi, mempromosikan wisata di Pulau Sulawesi.


Itu hanya sebagian langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh pelaku wisata di era new normal ini. Sedangkan untuk wisatawan, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mendukung Pariwisata Berkelanjutan dan lingkungan ini, diantaranya :

1. Memilih transportasi yang minim polusi, misalnya lebih memilih memakai kereta listrik dibandingkan dengan pesawat terbang, setidaknya kereta lebih sedikit menyumbang polusi terhadap Pemanasan Global, dibandingkan dengan pesawat terbang.


Jika tempat wisata tersebut dekat dengan tempat tinggal, memakai sepeda atau berjalan kaki bisa dijadikan alternatif sebagai alat transportasi yang sehat menuju tempat yang dituju.

2. Tetap menerapkan protokol kesehatan, tetap jaga jarak, selalu memakai masker, membiasakan cuci tangan, membawa hand sanitizer, usahakan untuk menghindari kerumunan, walaupun di tempat wisata identik dengan kerumunan dan banyak orang, namun kita bisa memilih tempat VIP, yang tidak terlalu banyak orang. 

Misal jika kita ingin berenang, ada baiknya memilih berenang di ruangan khusus VIP, dibandingkan dengan kolam renang umum. Ataupun jika ingin melakukan diving, bisa dilakukan dengan menyewa trainer secara pribadi dibandingkan bergabung dengan banyak orang dalam suatu rombongan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun