Mohon tunggu...
Lia Pram
Lia Pram Mohon Tunggu... Freelancer - a writer

"Just life, we're still good without luck. Even if you lose your way, keep taking light steps that make a click clacking sound. Take your time. There's no right, honestly perhaps everyone wants to cry. Maybe they get angry because they don't want to get sad." –Lee Jieun

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Suatu Siang di Kawasan Pecinan

10 Januari 2020   02:45 Diperbarui: 10 Januari 2020   02:44 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wihara Dharma Bakti Glodok (dokumen pribadi)

"Cara orang berdoa, sembahyang itu simbolis," lanjut Alif. "Sama kayak pakai dupa atau burung. Mungkin pakai dupa sambil berharap supaya asapnya yang terbang bisa ikut mengalirkan doa mereka ke Yang Di Atas? Burung-burung yang tadi juga gitu."

"Terus kira-kira mereka berdoa apa, ya, Lif? Panjang umur?"

"Mbuh. Ya supaya sehat kali. Percuma kalau panjang umur tapi sakit-sakitan."

Kami terdiam lagi hingga beberapa saat. Angin siang itu perlahan mulai menyapu wajah kami dengan lembut, mengeringkan keringat yang mengucur di jidat dari batas anak rambut.

"Lia, kalau aku ke Jakarta lagi, kita ke sini lagi, ya. Duduk-duduk diam aja kayak gini. Tenang rasanya."

Aku menatap Alif sesaat. Pandangannya masih menerawang ke arah orang-orang yang sibuk berdoa dan membakar dupa.

"Iya, nanti kita ke sini lagi."

Detik itu juga, diam-diam di wihara aku berdoa: Tuhan, semoga kami masih diberi umur untuk berjumpa lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun