Mohon tunggu...
Lia NovianPutri
Lia NovianPutri Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Pendidikan Islam Anak Usia Dini / UIN MALIKI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenali Karakteristik Anak Usia Dini

1 November 2019   16:03 Diperbarui: 1 November 2019   16:07 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam membentuk karakter pada anak usia dini, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui agar kita tidak salah dalam membentuk karakter tersebut pada anak usia dini. Beberapa hal-hal tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

Yang pertama yaitu Rasa Egois Tinggi. Dalam suatu kehidupan rasa egois itu pasti ada, dan semua orang pasti memiliki rasa egois tersebut. Begitupun dengan anak-anak mereka belum faham bagaimana caranya bersosialisasi yang baik dan juga benar. Terkadang itu yang membuat kita sebagai orangtua bingung menyikapi rasa egois pada diri anak tersebut. Akan tetapi, kita sebagai orangtua terutama sebagai ibu kita harus bisa menyikapi rasa egois yang dimiliki oleh anak kita. Kita sebagai ibu harus mengajari mereka bagaimana cara mengontrol emosi yang baik dan juga membimbing mereka dalam bersosialisasi.

Yang kedua yaitu Sangat Unik Setiap anak memiliki gaya dan ciri khas tersendiri. Pada dasarnya, setiap anak-anak memiliki gaya dan ciri khas yang berbeda-beda dan tidak mungkin mereka memiliki gaya dan ciri khas yang sama. Gaya dan ciri khas mereka itu biasanya sangat unik dan membuat orang yang melihat tingkah yang dilakukan oleh  anak tersebut akan merasa gemas kepada anak tersebut.

Dan yang terakhir adalah Selalu Aktif.  Sifat ini sangat melekat pada diri anak usia dini. Mereka akan melakukan berbagai banyak hal yang dianggap mereka hal tersebut adalah suatu hal yang sangat menyenangkan. Mereka akan selalu mencoba hal-hal yang baru dan akan selalu merasa penasaran, dan rasa penasaran tersebut akan mendorong sang anak untuk melakukan hal yang menurut dia itu menarik untuk dilakukan.

Sebagai ibu, kita tidak boleh diam saja kita harus mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh anak kita. Ketika kita melihat anak kita kan melakkan hal yang baru dan hal itu tidak baik menurut ibu, ibu harus mencegahnya dan memberi pengertian kepada sang anak kalau hal tersebut tidak baik untuk dicoba. Dan ketika ibu mencegaah sang anak harus menggunakan kata-kata yang lembut tidak boleh membentak sang anak agar ia tidak merasa takut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun