Mohon tunggu...
Kebijakan

Kita Generasi Tanpa Korupsi

21 Oktober 2018   01:53 Diperbarui: 21 Oktober 2018   02:28 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masa depan sebuah negara ditentukan oleh kualitas pemuda bangsanya . Bagaimana tidak, siapa lagi kalau bukan mereka. Orang-orang yang sekarang sedang berada pada pemerintahan Indonesia tidak akan selamanya berada di situ. 

Maka dari itu peran pemuda sangatlah penting untuk menentukan kehidupan bangsa ini kedepannya. Jangan sia-siakan skill kuat dan fikiran yang masih jernih para pemudanya.

Kehidupan di zaman dulu dengan sekarang tentunya sangatlah berbeda. Dimana anak sekarang tidak ketinggalan dengan teknologi zaman modern ini. Bahkan mereka yang masih usia dini atau PAUD pun sudah di bekali dengan teknologi modern seperti halnya gadget, internet dan lain sebagainya. 

Memang benar teknologi di zaman modern ini banyak mendatangkan hal positif namun pastinya juga diiringi oleh hal yang negatif. Untuk itu peran orang tua juga sangatlah penting dalam mendidik anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam dunia Maya. Mengikuti arus perkembangan yang negatif.

Sesuatu yang sudah mendarah daging di Indonesia saat ini adalah Korupsi. Perbuatan yang sangat merugikan negara ini sangatlah sulit kita hapus dalam jejak sekarah. Tulisan sejarah yang lalu biarlah. Kini saat nya kita pemuda bangsa Indonesia Menuliskan sejarah masa depan Negata terbebas dari korupsi. Kita  bersatu membuka lembaran dengan cahaya keindahan terbebas dari noda korupsi. Maka saatnya mahasiswa sadar dan bertindak. Adapun upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh mahasiswa adalah:

a. Menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di kampus.

Hal ini terutama dimulai dari kesadaran masing-masing mahasiswa yaitu menanamkan kepada diri mereka sendiri bahwa mereka tidak boleh melakukan tindakan korupsi walaupun itu hanya tindakan sederhana, misalnya terlambat datang ke kampus, menitipkan absen kepada teman jika tidak masuk atau memberikan uang suap kepada para pihak pengurus beasiswa dan macam-macam tindakan lainnya. 

Memang hal tersebut kelihatan sepele tetapi berdampak fatal pada pola pikir dan dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan bahkan yang lebih parah adalah menjadi sebuah karakter.

Selain kesadaran pada masing-masing mahasiswa maka mereka juga harus memperhatikan kebijakan internal kampus agar dikritisi sehingga tidak memberikan peluang kepada pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan melalui korupsi. 

Misalnya ketika penerimaan mahasiswa baru mengenai biaya yang diestimasikan dari pihak kampus kepada calon mahasiswa maka perlu bagi mahasiswa untuk mempertanyakan dan menuntut sebuah transparasi dan jaminan yang jelas dan hal lainnya. Jadi posisi mahasiswa di sini adalah sebagai pengontrol kebijakan internal universitas.

Dengan adanya kesadaran serta komitmen dari diri sendiri dan sebagai pihak pengontrol kebijakan internal kampus maka bisa menekan jumlah pelaku korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun