Mohon tunggu...
Akbar Nurrohim
Akbar Nurrohim Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Enigma Seonggok Nyawa

20 Mei 2018   22:54 Diperbarui: 21 Mei 2018   07:05 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

*Enigma Seonggok Nyawa*

Menggema derap langkah manusia,disunyi nya bunyi

Tak hirau tetesan peluh surya melepuhkan diri

Untuk menembus dimensi kerabunan akan keelokan aksara

Merangkai pesona kepingan khayal akan jati diri

Dibalut manisnya senyum simpul,gelegar tawa,serta derasnya butiran air menghujam dari pelupuk mata

Berbaris goresan pekat tinta,tarian jemari

Menggaung alunan komando pahlawan tanpa tanda jasa menancap sanubari

Tak terasa luap sukma itu,tak terpuaskan dahaga wawasan

Tak kuasa tiap denting waktu,membentengi asa itu

Para manusia,bukan ! Hanyalah seonggok nyawa muda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun