Mohon tunggu...
LIA ANGGRAENI
LIA ANGGRAENI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STEI BINA MUDA Bandung Ekonomi syariah

Senang dan Tenang

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Masa Lalu

10 April 2021   19:50 Diperbarui: 11 April 2021   05:43 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Masa lalu selalu melibatkan kenangan. Mari kita berasik - asik dengan membahas kenangan. Hal yang selalu menjadi topik yang selalu dibahas saat susah melupakan (move one) entah sejak kapan kata itu mulai dan tak asing di dengar.  Masa lalu itu bisa menghangatkan atau membakar. semua tergantung dari cara kita memandangnya saja. Kenangan sering hadir saat kita berusaha melupakan, lalu hilang saat kita merasa biasa dan berusaha untuk mengingat. Tapi kita tak bisa memungkiri bahwa kita juga dibentuk dari kenangan. Apa pun kenangannya entah itu senang atau pun duka, percalahlah kita dibentuk dari pelajaran dari masa lalu yang mengubah kita saat ini menjadi baik atau pun makin buruk. itu tergantung bagaimana kamu memetik hikmah dari masa lalu.  Bahkan apa yang kita rasakan hari ini pun akan jadi kenangan beberapa detik dari sekarang untuk hari esok yang akan datang.

"Dari mana kita akan belajar jika tidak mau lagi melihatnya sejenak?"

Jangan terlalu lama untuk meratap masa lalu, mungkin masa lalu yang kamu ingat itu kebanyakan hal-hal yang indah . kita hidup untuk masa depan bukan menjadikan masa lalu menjadi prioritas. 'Biarkan dia hidup, jangan kau matikan'. Karena manusia dituntut untuk belajar mengingat, bukan melupakan. Biarkan dia bersama mu bukan dijadikan harapan, tapi kau jadikan sisi tersamping saat kau lupa bahwa kamu telah melewatinya.

Mari kita ambil hikmah dari masa lalu, pertama yaitu keindahnya untuk belajar bagaimana membantu kita menghargai apa yang pernah kita punya, dan yang kedua keburukanya untuk membantu kita menghargai kehidupan saat kini atau yang akan datang. Membenci dan mencemburui atau mencintai masa lalu adalah hal yang melelahkan dan tidak berguna. Sebab, tempatnya selalu dibelakang sebagai kawan, musuh bahkan bisa juga sebagai guru. 

Kita tidak bisa kembali ke masa lalu, kita hanya bisa belajar darinya. Jika di pikir - pikir pertemuan itu terjadi begitu cepat, begitu pula dengan perpisahan. tapi kenanganlah dan perasaan yang tertinggal terlalu lama. Bagaimana tidak ? setiap orang yang patah hati selalu saja mengingat hal - hal yang indah bersama orang terkasih terdahulu. Membayangkan dan berangan seolah - olah waktu tidak pernah pergi. sebenarnya kamu hanya mencintai waktu bukan ingin bersatu kembali dan itu mungkin akan melelahkan. Padahal waktu yang mengikuti kita, dan akan berhenti sesuai dengan kehendak Nya.

Masa lalu itu tidak selalu buruk, aku sendiri pernah melakukan hal yang membuat aku kecewa bukan karena orang lain, tapi karena perbuatan ku sendiri. bagaimana tidak ? jika sudah tau tidak ingin patah hati kenapa ingin menerima seseorang untuk hadir ? jika sudah siap menerima maka harus siap dengan keputusan apa yang akan diambil. Menetap atau meratap tidak ada pilihan ketiga nya . Masa lalu terlalu buruk di pandang. Padahal ia tak berharap kita selalu menengok kearahnya. Katanya, nanti kita lupa melihat apa yang yang ada di depan. Namun, ia juga tidak mau jika dilupakan.

Jangan mau hidup di masa lalu lagi. Jika mengingat begitu banyak waktu yang dibuang untuk mengingatnya. Ada banyak hal yang semestinya yang layak kamu pikir dan pertimbangkan. kini aku sadar, tidak boleh untuk menyalahkan masa lalu karena aku sendiri yang menerima seseoarang untuk datang. Begitu pula seharusnya aku pun harus siap jika tidak ada kecocokan. bukankah kamu menginginginkan yang terbaik ? begitu pun sama seperti dia yang menginginkan yang terbaik . Mungkin yang dirasa dia pun begitu, entahlah. 

Ingat saja bahwa akan ada saatnya seseorang yang punya pacar putus, akan ada seseorang yang berpasangan menjadi jomblo, dan akan ada saatnya seseorag yang jomblo pun mempunyai pasangan. Karena akan ada ‘saatnya’ seseorang mengalami suatu baru yang akan dibentuk. Pengalaman adalah guru terbaik disaat kita butuh belajar pada kesalahan kita sendiri. Jatuh hati adalah sebuah anugrah yang kita nikmati. Jika tidak bisa di nikmati kisahnya, nikmati rasanya. Kalau terlalu menyakitkan, petik saja hikmahnya. "Katanya. " 

masa lalu tidak pernah benar-benar pergi selama kita masih menyimpan di dalam hati. Biarkan masa lalu sebagai teman mu, bukan sebagai musuh mu. Kita layaknya bercermin. Cerminan masa kini adalah proses dari masa lalu. Dan cerminan hari esok adalah bagaimana terbentuknya cermian saat ini. Cobalah berfikir dengan sikap yang tenang, masih banyak hal lagi yang harus kamu lewati setelah kepergian itu. Jika hatimu sudah hancur maka jangan biarkan masa depan mu hancur pula. Tak ada obat penawar hati selain untuk bersabar dan mengikhlaskan. Jangan pula memaksakan. Karena hidup itu berjalan, masih banyak cinta yang sudah mempertahankan mu untuk hidup. Ada keluarga, sahabat, kerabat dan masih banyak lagi. Selama ditinggalkan tetap dilangit yang sama masih tak apa.

Jangan lupa untuk tetap beribadah dan berdo'a. Bersyukurlah yang masih mengingat masa lalu dan ingin berusaha memperbaikinya . setidaknya hati dan raga mu sudah terketuk dan dibentuk. Allah SWT menciptakan manusia dengan sempurna dengan akal dan perasaan, kita bisa berfikir dan bisa memilih mana yang akan kita pilih selanjutnya. itu tergantung cara mu berfikir. Jangan takut untuk melangkah, selipkan niatkan dan do'a untuk  yang terbaik dengan seizin ridhoNYA. Dan jangan sampai kamu lupa bahwa Allah SWT lah yang menuntunmu menjadi kuat dan hebat.

jangan lagi mengenal hanya untuk mengenang. Jangan karena masa lalu mu hancur lalu kamu berangan semua yang datang itu sama. Jangan menilai hati manusia semua itu sama justru itu akan membuatmu terjatuh kembali. Yang tertinngal kini hanya rasa takut. Masa lalu itu bukan hantu atau jalan buntu yang kamu hindari atau bahkan kamu menjadi lari. Sahabatku pernah memberitahu bahwa perpisahan bukanlah akhir dunia. Mereka juga berkata bahwa tak mengapa untuk sejenak melarikan diri, asalkan tidak lupa arah pulang. Tenangkan sejenak, hanya perlu istirahat dengan pemikiran yang wajar. Kadang rasa yang dianggap begitu berat untuk diterima merasa diri ini bukalah apa apa. Jangan sampai rasa sedih, takut begitu menggebu - gebu yang sebenarnya rasa itu tidak ada selama kita tidak memikirkannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun