Mohon tunggu...
Lia Agustinah
Lia Agustinah Mohon Tunggu... Freelancer - kesehatan masyarakat

kesehatan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya di Balik Boba Tea, Penyakit Diabetes Tipe Dua

18 Januari 2020   08:30 Diperbarui: 18 Januari 2020   08:33 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benarkah Boba Tea dengan rasa manis dan enak, ternyata menyebabkan penyakit yang berbahaya?

Boba Tea merupakan minuman yang berasal dari Negara Taiwan dan mulainya minuman ini popular sejak tahun 90-an. Minuman ini berisi teh yang dapat ditambahkan perasa buah, sirup, susu, serta Boba (Bubble) warna hitam yang diletakkan di bagian dasar gelas. 

Boba (Bubble) yang terdapat di minuman ini bahannya berasal dari mutiara tapioka (sejenis makanan tradisional yang sama dengan minuman cendol). Boba (Bubble) ini diolah dengan cara direbus dan dicampurkan dengan gula merah, sehingga terbentuklah bola-bola berwarna kehitaman yang manis, lembut, dan kenyal ketika digigit ataupun dikunyah.

Boba Tea merupakan salah satu jenis minuman yang sedang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Bahkan banyak orang-orang yang rela mengantri dan menunggu cukup lama untuk menikmati minuman yang sedang hits ini. Meski nikmat dan lezat, apakah dengan seringnya mengkonsumsi Boba Tea baik bagi kesehatan? Apakah tidak menimbulkan berbagai penyakit yang berbahaya ?

Kandungan yang terdapat pada mutiara tapioka kering yang merupakan bahan komponen utama dari minuman ini memiliki kalori yang cukup tinggi yaitu sebesar 358 kalori dalam satu gram (g), serta minim vitamin, 0,29 gram (g) protein, dan 134,81 gram (g) karbohidrat. Apabila sudah diracik atau sudah dibuat minuman Boba Tea, satu porsi standar berukuran 475 ml mengandung sekitar 38 gram (g) gula dan 350-500 kalori.

Total kalori yang terdapat dalam satu gelas Boba Tea tersebut sudah melebihi batas asupan konsumsi gula yang direkomendasikan oleh American Heart Association, yaitu sebesar 150 kalori per hari untuk pria dewasa dan 100 kalori per hari untuk wanita dewasa. 

Dengan mengkonsumsi Boba Tea secara berlebihan memiliki beberapa dampak yang buruk bagi kesehatan,  minuman Boba Tea yang banyak mengandung lemak  dapat menyebabkan penumpukkan kolekstrol dalam darah jika dikonsumsi terlalu sering. Kondisi seperti ini dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung dan juga stroke.

Selain itu, kadar gula yang tinggi di dalam Boba Tea juga berperan dalam meningkatkan resiko terjadinya resistensi insulin, resistensi insulin adalah kondisi ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik karena terganggunya respon sel tubuh terhadap insulin. Yang pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes tipe dua. 

Diabetes tipe dua yaitu kondisi tubuh manusia kekurangan insulin yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Gula yang terdapat dalam Boba Tea  juga dapat mengganggu proses pembuangan asam urat dari dalam tubuh, sehingga meningkatkan resiko munculnya penyakit asam urat.

Berdasarkan penelitian Jae Eun Min, David B. Green, dan Loan Kim, Boba Tea memiliki kandungan gula sebesar 38 gram (g) dan kalorinya sebanyak 299 kcal disetiap porsinya. 

Padahal kebutuhan gula tambahan untuk tubuh tidak boleh lebih dari 150 kcal per hari untuk pria dan 100 kcal per hari untuk wanita. Makanan atau minuman yang memiliki kandungan gula yang tinggi yaitu lebih dari 350 kalori inilah yang sering dikaitkan dengan peningkatan resiko obesitas dan diabetes, terutama dikalangan anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun