Mohon tunggu...
Trisno Utomo
Trisno Utomo Mohon Tunggu... Pensiun PNS -

Insan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peran Mangrove Dalam Mitigasi Perubahan Iklim

31 Desember 2015   08:37 Diperbarui: 2 Januari 2016   05:17 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Mangrove mempunyai berbagai fungsi ekologis serta menyediakan produk dan layanan yang bernilai ekonomis. Foto : MAP"][/caption]Hutan mangrove secara global arealnya diperkirakan lebih dari 36 juta hektar, namun karena berbagai ancaman, terutama pengembangan perikanan budidaya udang, kini diperkirakan luas arealnya telah berkurang sekitar 15 juta hektar.

Fungsi ekologisnya adalah sebagai tempat perlindungan dan pembesaran bagi juvenil ikan, kepiting, udang, dan moluska, serta tempat bersarang dan migrasi utama untuk ratusan spesies burung. Sedangkan fungsi dalam mitigasi perubahan iklim adalah kemampuannya dalam penyimpanan karbon melalui penyerapan biologis CO2 dan menyimpan karbon di dalam tanah. Mangrove dapat menyimpan 3-5 kali lebih banyak karbon pada luasan areal yang sama dari pada hutan hujan.

[caption caption="Mangrove sebagai habitat, tempat berlindung dan pembesaran berbagai organisme. Foto : MAP"]

[/caption]Jika tren konversi yang terjadi saat ini terus berlangsung, sebagian besar karbon yang tersimpan di dalam hutan mangrove dan kemampuan akumulasinya di masa depan akan hilang.

Mangrove di Indonesia dengan areal 2,9 juta hektare mangrove Indonesia merupakan “tempat serapan karbon yang penting bagi dunia”. Para ilmuwan telah mengukur kandungan karbon di berbagai lokasi di seluruh kepulauan Indonesia. Mereka menemukan bahwa mangrove di sepanjang pantai pulau Jawa yang padat penduduk mengandung lebih dari 500 ton karbon per hektar, sedangkan di daerah terpencil di Papua yang jarang penduduknya menyimpan hampir 1.500 ton per hektar.

[caption caption="Hutan mangrove dengan pohon muda di daerah pasang surut Kubu Raya, Kalimantan Barat. Foto : Sigit Deni Sasmito untuk CIFOR"]

[/caption]Penyimpanan karbon secara global pada jenis ekosistem ini sekitar 10 miliar ton. Sedangkan mangrove Indonesia menempati daftar teratas sebagai penyimpan karbon yaitu sebesar 3,14 miliar ton karbon, terutama di dalam tanah. Dengan demikian Indonesia memiliki sepertiga dari total karbon dalam hutan mangrove global.

Terjadinya deforestasi dan alih fungsi lahan saat ini menyumbang 8-20% emisi global karbon dioksida antropogenik (CO2), peringkat kedua setelah pembakaran bahan bakar fosil. Perusakan mangrove untuk budidaya perikanan atau pertanian menyumbang sekitar 10% emisi dari deforestasi global.

Oleh karena itu, Indonesia harus mengutamakan konservasi mangrove sebagai upaya nasional pengurangan emisi karbon. Para pembuat kebijakan di Indonesia harus melihat bahwa melindungi dan mengelola mangrove secara berkelanjutan adalah merupakan potensi bagi solusi untuk mitigasi perubahan iklim.

Indonesia telah membuat beberapa komitmen yang kuat untuk mengurangi gas rumah kaca, salah satunya adalah untuk pengurangan 26 persen emisi pada tahun 2020 dengan upaya sendiri, dan pengurangan 41 persen dengan dukungan internasional.

[caption caption="Komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca di atmosfer. Ilustrasi : WWF Indonesia"]

[/caption]Dengan menghentikan atau memperlambat secara signifikan pembabatan mangrove adalah merupakan langkah besar Indonesia untuk menuju target pengurangan emisi, yang batas waktunya sekarang hanya tinggal lima tahun lagi.

Sumber :

http://mangroveactionproject.org/mangroves-invaluable-ally-climate-change/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun