Mohon tunggu...
Trisno Utomo
Trisno Utomo Mohon Tunggu... Pensiun PNS -

Insan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Manusia Indonesia yang Kehilangan Ke-Indonesia-annya

9 Mei 2016   06:12 Diperbarui: 9 Mei 2016   13:17 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : KOMPAS.com/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH

Judul tersebut diatas sebenarnya terinspirasi dari ungkapan yang sering diucapkan oleh orang Jawa, ketika melihat perubahan tingkah laku orang Jawa sekarang ini, yang sudah jauh menyimpang dari budaya Jawa. Ungkapan itu berbunyi “Wong Jowo wis ilang Jawane” (Orang Jawa sudah hilang ke-Jawa-annya).

Lihat saja, tatakrama, sopan santun, unggah-ungguh, dan rasa hormat terhadap orang yang lebih tua dapat dikatakan sudah sangat berkurang. Yang paling gampang dilihat adalah ketika mereka berbicara, sudah tidak bisa lagi menggunakan “boso kromo”, apalagi “kromo inggil”.

Nilai-nilai Budaya yang Dilupakan

Masyarakat Jawa sangat memperhatikan sikap hidup yang sederhana, penuh tanggung jawab, sangat menghargai perasaan orang lain, berbudi bowo leksono serta selalu rendah hati. 

Sikap aja dumeh, aja adigang, aja adigung, aja adiguna, selalu ditekankan pada masyarakat Jawa agar selalu menjadi orang yang rendah hati, berbudi baik dan menghargai orang lain.

Dalam kehidupannya,  masyarakat Jawa  selalu ingin bersikap lebih berhati-hati agar dalam setiap tutur kata, sikap, dan tingkah lakunya mendatangkan keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan lahir dan batin. 

Dengan demikian, harus dapat membedakan yang benar dari yang salah, yang adil dari yang tidak adil, yang suci dari yang kotor, yang berpahala dari yang berdosa, dan sebagainya.

Sikap hidup dan nilai-nilai budaya Jawa seperti itu sekarang sudah tidak dipahami dan dilaksanakan oleh sebagian besar masyarakat Jawa, apalagi anak-anak remajanya. 

Akibatnya, remaja Jawa saat ini telah banyak melakukan penyimpangan terhadap nilai-nilai budaya Jawa dan berbagi perilaku lainnya yang tidak sesuai dengan nilai budaya Jawa. Hal tersebut dapat disebut sebagai sebuah penyimpangan dan perilaku nakal oleh remaja Jawa.

Kondisi yang memprihatinkan seperti yang diuraikan diatas, jikalau kita lihat secara lebih luas untuk seluruh Indonesia, ternyata yang terjadi juga sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun