Mohon tunggu...
Trisno Utomo
Trisno Utomo Mohon Tunggu... Pensiun PNS -

Insan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama FEATURED

Hari Lingkungan Hidup Sedunia: Kerusakan (Terus Berlangsung) Tiada Henti

5 Juni 2016   04:14 Diperbarui: 5 Juni 2022   06:59 1732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: infobanua.co.id

Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) setiap tanggal 5 Juni telah ditetapkan oleh PBB sejak tahun 1972. Momen 5 Juni merupakan tanggal berdirinya UNEP, sebuah Badan Lingkungan Hidup PBB. Penetapan ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan kesadaran dan mendorong perhatian maupun tindakan politik mengenai pelestarian lingkungan, sehingga diharapkan dapat menimbulkan kesadaran global untuk mengambil tindakan guna memulihkan kualitas lingkungan hidup.

Dengan demikian, Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah milik seluruh umat manusia, memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk menjadi bagian dari aksi global untuk perlindungan alam, penyelamatan planet bumi, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan gaya hidup yang ramah lingkungan.

Pada hakekatnya, Hari Lingkungan Hidup Sedunia merupakan salah satu kampanye global terbesar terkait pelestarian lingkungan hidup. Namun ternyata hasil nyatanya dapat dikatakan tidak signifikan, karena dalam kurun waktu 1972 sampai dengan saat ini, kondisi lingkungan hidup dan planet bumi tidak menjadi lebih baik, tetapi justru kerusakannya semakin parah.

Kerusakan lingkungan hidup dan planet bumi memang bisa terjadi akibat peristiwa alam, namun perilaku dan ulah manusia merupakan faktor utama yang menyebabkan kerusakan tersebut. Kerusakan lingkungan akibat ulah manusia dan dampak ikutannya, dapat digambarkan sebagai berikut :

Pertambahan jumlah penduduk

Pada tahun 2015, jumlah penduduk bumi sebanyak 7,3 milyar jiwa. Para ahli memperhitungkan, untuk memproduksi kebutuhan hidup manusia di seluruh dunia saat ini, setidaknya diperlukan 1,5 (satu setengah) planet Bumi. Berarti bio-kapasitas bumi untuk memenuhi kebutuhan manusia kini sudah terlewati.

Diperkirakan pada tahun 2050 nanti, jumlah penduduk Bumi sudah mencapai angka 9 miliar jiwa. Pada angka ini, bio-kapasitas yang diperlukan manusia adalah 2 kali planet bumi. Bila ini tidak bisa dibendung, maka manusia akan semakin kesulitan dalam mempertahankan kehidupannya.

Pemenuhan kebutuhan penduduk

Dengan jumlah penduduk yang sudah melampaui bio-kapasitas bumi tersebut, maka untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya benar-benar telah menguras sumber daya alam bumi, sehingga muncullah berbagai kerusakan lingkungan di bumi :

a. Perusakan alam dan lingkungan

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia mengeruk habis sumber daya alam bumi, sehingga menghancurkan secara sistematis dan struktural produktivitas sumber daya alam tersebut. Hutan dibabat dan dibakar, bukit dan gunung diratakan, bahkan ekosistem penting di pesisir, seperti mangrove, padang lamun dan terumbu karang dihancurkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun