Ia lakukan banyak hal. Ia juga korbankan banyak soal. Semuanya untuk cintanya, agar negerinya jadi negeri terbuka. Agar masyarakatnya terlindungi Hak Asasinya. Agar kekayaan negerinya tak dikorupsi.Â
Ia lakukan yang terbaik selama 16 bulan masa kepresidenannya. Ia lakukan yang terbaik selama masa hidupnya.Â
Seharusnya, ini menjadi cambuk dan kesadaran politisi dan elit negeri, tentang betapa pentingnya cinta yang cerdas pada negeri dengan sepenuh hati. Seperti 'quote' Habibie.
Habibie wafat pada saat kita sedang prihatin atas ancaman pelemahan dan pengkebirian KPK. Padahal korupsi berskala mega masih meraja lela. Kesedihan atas kehilangan wafatnya Habibie beriring dengan keputusan pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi, untuk melakukan revisi KPK.Â
Seharusnya, politisi dan elit negeri malu pada Habibie. Waktu mereka masih banyak, tetapi mereka hanya bicara kosong dan bergaya tengil di televisi dan media sosial.Â
Apakah cinta yang Habibie miliki ini ada di antara hati para politisi dan pemimpin negeri saat ini? Saya ragu.Â
Pustaka: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima