Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Milenial, Perangkap dan Penjara Narkoba

23 Agustus 2019   01:57 Diperbarui: 23 Agustus 2019   10:38 1365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asesoris Spion (Foto : Dokumentasi Pribadi)

Data BNN menunjukkan pula bahwa 4 juta masyarakat Indonesia terbukti merupakan pengguna narkoba. Terdapat sekitar 2 juta orang muda dan pelajar yang mengatakan menggunakan narkoba pada 2018.

Sementara, pengguna narkoba di kalangan pekerja adalah sebesar 1,5 juta. Selanjutnya, setiap harinya, 50 orang muda meninggal karena 'over dosis' atau OD karena mengkonsumsi narkoba.

Business Insider Singapore yang meneruskan Business Insider Amerika melaporkan dalam artikel "'Deaths of despair' are taking more lives of millennial Americans than any other generation" cukup menohok.

Artikel ini merupakan laporan atas studi yang diselenggarakan oleh Public Health Group Trust for America's Health and Well Being Trust. Laporan ini melihat pada Millenials berusia 23 sampai 38 thaun di tahun 2019.

Ilustrasi meninggal karena OD (Foto : wcpg.org)
Ilustrasi meninggal karena OD (Foto : wcpg.org)
Artikel itu menuliskan bahwa terdapat jumlah kematian milenial yang makin banyak akibat alcohol, narkoba dan bunuh diri. Alasan dari hal ini adalah adanya peningkatan tekanan finansial yang dihadapi generasi milenial. Ini termasuk hutang biaya pendidikan dan juga meningkatnya harga rumah.

Ini terjadi khususnya ketika mereka tidak menerima dukungan sosial dair keluarga dan lingkungannya.

Kematian ini khususnya terjadi di Amerika. Terdapat 36.000 milenial asal Amerika yang meninggal karena sebab di atas pada 2017. Pada umumnya, kematian itu adalah karena alasan over dosis narkoba.

Milenial dan Narkoba

BNN menyampaikan bahwa selama dua dekade belakangan ini, anak dan remaja Indonesia nyata-nyata menjadi target perang proxy. Dalam perang proxy ini, sindikat dari luar negeri bermain dengan pedagang di dalam negeri.

Sudah tentu, modusnya adalah menggoda dan mencekoki kelompok muda dengan aneka ragam produk Narkoba (narkotika dan obat-obatan) terlarang.

Pada tahun 2017, BNN mengidentifikasi adanya 83 sindikat internasional yang menyelundupkan dan mengedarkan narkoba di dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun