Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Hasto Wardoyo Sang Kepala BKKBN Baru, Visi Indonesia, dan PR Darurat

15 Juli 2019   13:15 Diperbarui: 21 Juli 2019   20:04 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasto Wardoyo (Liputan6.com)

Ternyata bukan hanya warga Kulonprogo yang masih merasa butuh perhatian pak Hasto. Saat ini, BKKBN tentu hangat mendiskusikan apa yang pak hasto akan tinggalkan di BKKBN dan bagaimana setelah kebenaran nama pak Hasto masuk jajaran Kabinet Jokowi. 

Pekerjaan Rumah BKKBN 
Setelah Haryono Suyono dan Khofifah, kerja BKBN tidak terlalu terdengar. Status program KB, sebagai bagian dari kesehatan reproduksi pun dinilai merosot.

Indonesia telah meratifikasi International Conference on Population and Development (ICPD). Untuk itu, Indonesia tunduk pada kesepakatan konvensi dunia yang ditandatangani 179 negara yang mengadopsi program kesehatan dan hak reproduksi sebagai bagian dari pembangunan global.

Saat ini, prioritas Indonesia adalah mengelola jumlah dan dinamika penduduk Indonesia. Juga, Indonesia harus menurunkan angka kematian ibu dan anak, meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan reproduksi, meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko HIV/Aids dan dalam hubungannya dengan kesehatan reproduksi, menghapus kekerasan seksual dan implikasinya pada kesehatan reproduksi, menghapuskan perkawinan anak, dan juga menghapuskan sunat perempuan. Semuanya bertautan dengan aspek kesetaraan perempuan dan laki laki. 

Seberapa BKKBN akan mengelola isu isu progresif itu? 

Pekerjaan-pekerjaan di atas merupakan pekerjaan besar dan penuh tantangan karena BKKBN akan bekerja dalam konteks sosial budaya masyarakat yang kompleks, yang sebagiannya mengembalikan persepsi dan pandangan agama yang konservatif. 

1. Demografi
Penduduk Indonesia pada 2019 diproyeksikan sebesar 266,89 juta, dengan 134 juta penduduk laki laki dan 132,89 juta penduduk perempuan.

Dinamika dan tipologi demografi Indonesia bukan hanya sekedar isu jumlah penduduk. Kebijakan nasional perlu memanfaatkan dan menyiasati tipologi demografinya. Populasi usia muda (10 -- 14 tahun) dan tingkat fertitilitasnya merupakan hal yang kritis.

Pertumbuhan penduduk usia di atas 60 tahun juga meningkat. Jumlahnya akan mencapai 41 juta pada tahun 2030. Angka ini dua kali dari angka pada 2015. Pertumbuhannya akan lebih tinggi dari pertumbuhan penduduk secara keseluruhan. Prosentase tertinggi penduduk usia lanjut pada tahun 2030 akan ada di Jawa.

Perlu kajian dan tanggap kebijakan serta program yang relevan dan memadai pada isu lansia ini. Kebutuhan pelayanan kesehatan, termasuk kesehatan reproduksi yang sesuai, disamping layanan kegiatan ekonomi dan sosial politik juga penting.

Selanjutnya, kesehatan masyarakat dan produktivitas kerja dalam kaitannya dengan siklus hiudp penduduk perlu menjadi perhatian ke depan. Persoalan kesehatan reproduksi pada usia produktif  berkaitan dengan kecukup gizi ibu hamil dan risiko kehamilan yang tidak terpantau serta perlunya dukungan infrastruktur agar kelompok ini masih dapat berkarya di lapangan kerja juga hal yang tak kalah urgen. Sementara itu, angka kematian ibu masih tinggi. Angka kematian di antara anak perempuan dari perkawinan anak perlu perhatian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun