Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Puasa Ramadan, Lebaran, dan Puasa Plastik?

4 Juni 2019   06:00 Diperbarui: 5 Juni 2019   07:48 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tumbler (Sumber foto : Tupperware)
Tumbler (Sumber foto : Tupperware)

Terdapat 'tumbler' yang berbeda yang dipergunakan untuk air dingin dan air panas. 'Tumbler' untuk air dingin bisa diisi dengan air dari dispenser galon. Sementara bila anda menghendaki kopi panas, misalnya, bisa gunakan "tumbler" untuk air panas. Bila anda ke kafe dan hendak memesan pulang 'take away' minuman, 'tumbler' adalah cara untuk kurangi konsumsi plastik dan kertas sekali pakai. 

Berbagai jenis 'tumbler' untuk air dingin dan air panas bisa kita dapatkan. Untuk 'tumbler' air panas, kita bisa bawa ke cafe untuk hidangan kopi yang kita hendak nikwmati. Ini tentu menghemat penggunaan plastik dan gelas sekali pakai yang juga menambah tumpukan sampah kita. 

4. Mintalah Kardus untuk Tempat Belanja dan Oleh-oleh

Tribunnews.com
Tribunnews.com
Kita bisa dapatkan kardus baru yang harus kita beli atau kardus bekas pembungkus kertas tisu, mi instan dan kardus bekas lain yang bisa kita dapatkan cuma cuma di pasar swalayan. Langkah ini bisa menghemat kantong plastik dan memanfaatkan kardus bekas yang ada di pasar swalayan. 

5. Katakan "Tidak" untuk Sedotan Plastik

Sedotan Bambu dan Mika
Sedotan Bambu dan Mika

Saat ini tersedia berbagai macam sedotan, dari bambu, mika dan logam yang dapat dipakai berulang. Penjualan sedotan itu biasanya disertai pembersihnya. 

6. Hindari alat cukur sekali pakai. Pakailah alat cukur yang bisa dipakai berulang, misalnya yang dioperasikan dengan listrik atau batu batterai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun