Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Puasa Ramadan, Lebaran, dan Puasa Plastik?

4 Juni 2019   06:00 Diperbarui: 5 Juni 2019   07:48 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah Kota Denpasarpun tak tinggal diam. Mereka melahirkan Peraturan Walikota Nomor 36 tahun 2018 yang mendorong program program untuk mengurangi sampah plastik.

Satu programnya adalah pengurangan plastik dalam bisnis makanan dan bekerjassama dengan Go Food Bali untuk beberapa aksi kerja. Satu program yang dilakukan adalah mengadakan pelatihan untuk mengolah kembali bungkus plastik untuk menjadi tas belanja yang menggantikan kantong kresek sekali pakai. Tas belanja ramah lingkungan itu dipakai oleh pengemudi Gojek untuk mengantar pesanan. 

Lalu, apa sih yang bisa kita lakukan bila kota kita belum melakukan kerja puasa plastik seperti pemerintah daerah Bali? Tentu semua perlu berangkat dari kita sendiri. Terdapat beberapa cara dan taktik yang bisa kita coba. 

Taktik Mengurangi Sampah Plastik Jelang Lebaran

Memang mengurangi penggunaan plastik secara drastis tidaklah mungkin. Namun, kita punya beberapa cara yang dapat kita mulai pada akhir Ramadhan dan Lebaran ini. Tentu langkah lanjutan terus diperlukan. Jangan sampai puasa plastik kita hanya semangat yang basi basi. 

1. Bawalah kantong belanjamu sendiri

Sumber : Tas Belanja (Alibaba.com)
Sumber : Tas Belanja (Alibaba.com)

 Saat ini banyak dijual kantong belanja berbahan katun maupun kain parasit dengan berbagai warna dan motif.  Kita bisa berhemat penggunaan sekitar 1.000 kantong kresek sekali pakai bila menggunakan satu tas atau kantong belanja. Juga, kantong belanja dapat kita lipat dan masukkan tas kita sehingga kantong belanja sangat praktis untuk dibawa bawa. 

2. Bawalah Bekal Mudik yang Disimpan dalam Rantang .

Sumber : Margaret Badore
Sumber : Margaret Badore
Sampai dengan tahun 1970an, rantang dan tenong masih dipakai orang untuk menempatkan makanan matang. Ini sangat menghemat penggunaan Styrofoam yang dipakai untuk membungkus makanan. Selain bentuknya indah, rantang dan tenong bisa dipakai berulang. Karena bentuknya yang makin beragam, undah dan indah, kita bisa meletakkan pula rantang langsung di atas meja, tanpa harus memindahkan makanan ke mangkok dan piring. Praktis, bukan?

3. Bawalah 'tumbler' untuk untuk air isi ulang dan untuk kopimu. Setop beli air minum dalam kemasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun