Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hormati Gurumu, Sayangi Teman

11 Februari 2019   17:00 Diperbarui: 13 Februari 2019   22:07 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image credit: graphicstock

Namun, lintas alam menjadi hal yang saya tak pernah lupakan. Juga, Pater Dumais mengajarkan Astronomi (bukan Astrologi) melalui membaca bersama Eskiklopedi Sains. Semua itu diajarkan dengan bergembira. Dengan menyanyi, membaca, dan melakukan kegiatan yang dekat dengan alam. Kami belajar. Kami bersahabat, meski lain agama. 

Semasa sakitnya, tak putus bekas muridnya menengok dan mendoakannya. Pada hari ulangtahunnya di bulan Desember yang lalu, terkirim berbagai ucapan. Juga ada perayaan kecil namun meriah untuk Pater Dumais. Tentu, murid muridnyalah yang menyelenggarakan. Mas Ninok menulis 'Setelah sakitnya, pater Dumais tidur tenang di Kapel Kanisius, di Menteng, Jakarta, sebelum diberangkatkan ke Girisonta". Doa kami, selaku muridnya, semoga Pater Dumais damai bersamaNya. Aamiin. 

Tapi rasa kagum saya pada guru guru saya di masa yang lalu terusik oleh berita berita yang berseliweran di media masa dan media sosial. Belakangan ini, kita mendengar berbagai kasus yang menyedihkan terkait relasi guru dan murid. Saya mencoba menilik berita dari sebagian media saja, yaitu detik.com, tribun.com dan merdeka.com.

Di Gresik, pak Nur Kalim, seorang guru SMP PGRI Wringinanom Gresik ditantang oleh muridnya karena menegur para siswa yang merokok. Seorang murid bahkan memegang kerah kemeja batik guru tersebut. 

Lalu, puluhan guru SMA Negeri IV Penfui Kota Kupang mendatangi Kantor Polsek Kelapa Lima untuk melaporkan kasus pemukulan yang dilakukan oleh seorang orangtua murid kepada guru bahasa Inggris di sekolah ini. Pasalnya, sang guru menegur muridnya dan sang murid mengadu kepada orang tuanya. 

Di sisi lain, diberitakan bahwa ombudsman menyoroti dugaan terjadinya maladministrasi dalam kasus guru hukum push up siswa di SDIT di Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ombudsman mendesak agar polisi menyelidiki unsur pidana dilakukan guru tersebut.

Juga diberitakan, seorang guru memukul empat orang muridnya di Purwokerto. Juga berita tentang guru yang menggauli muridnya. Belum lagi kekerasan dan 'bullying' antar anak di sekolah. Rasanya sulit menuliskan dengan jelas kasus demi kasus karena uraian itu terlalu brutal. Berita berita semacam ini sudah beberapa kali terdengar dan akhir akhir ini meningkat. 

Lalu, di Negara Mana Guru Paling Dihormati?

Hasil suatu survai global diterbitkan oleh the Varkey Foundation Education Charity pada akhir tahun 2018. Lembaga ini mengelola penghargaan guru secara global the Global Teacher Prize mempunyai tujuan untuk mengangkat profil guru. Survai ini melibatkan 35 negara di dunia, termasuk Indonesia, dan mewawancarai 35.000 responden. 

BBC.COM
BBC.COM
Survai tersebut hendak melihat bagaimana rasa hormat kita kepada guru, status sosial guru, penggajiannya, serta hubungannya dengan kinerja murid. Studi juga melihat perilaku publik dan menanyakan gaya hidup guru. Adalah menarik menemukan Indonesia berada pada ranking ke 5 dari 25 negara peserta, diurutkan dari status penghormatan kepada guru yang tertinggi. Itu posisi yang bagus. Di bawah ini hasil perangkingan 10 negara tersebut: t
  1. Cina
  2. Malaysia
  3. Taiwan
  4. Rusia
  5. Indonesia
  6. Korea Selatan
  7. Turki
  8. India
  9. New Zealand
  10. Singapura.

Jadi, bila seorang guru hendak mendapatkan hormat di ruang kelas, maka silakan pilih Cina, Malysia atau Taiwan, Rusia. Dan Indonesia? Di kelima negara itu, guru menduduki posisi terhormat. Sementara itu, Brazil, Israel dan Italia menduduki posisi bontot. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun