Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Narasi, Jelasnya Apa sih?

31 Desember 2018   09:02 Diperbarui: 31 Desember 2018   19:46 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Dokumentasi Pribadi

Akhir akhir ini, sebagian dari kita makin sering menyebut kata ‘narasi’. Media koran, media televisi, dan diskusi diskusi di forum ilmiah maupun politik menyebut kata ‘narasi dengan lebih sering.

Judul judul artikel di Kompasiana pun banyak menyentuh soal narasi. Misalnya, “Narasi Ilmiah VS Narasi Azab Penyebab Bencana Alam Tahun 2018” oleh Khairil Anwar. Lalu, “Bingkai Narasi Pilpres 2019, Seperti Apa”? oleh Semino Gelumbur. Lalu, "Narasi Sekolah Dasar (d) Asmat, Oleh Petrus Pit Supardi, dan "Cerpen, Narasi dari Ibu", oleh Ella Yusuf. 

Jadi, apa itu narasi?

Peran dan penggunaan narasi berkembang.  Narasi yang dulu digunakan untuk literatur, baik realitas dan fiksi, saat ini digunakan di berbagai aspek.

Saat ini, narasi menjadi bagian dari argumentasi dan analisis keilmiahan, termasuk di dalam ilmu kedokteran. 

Narasi menjadi penting di pengadilan. 

Narasi ada dalam perjuangan dan agenda kerja femiis. 

Narasi adalam dalam agenda dan kampanye politik.

Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata narasi dituliskan sebagai 1) pengisahan suatu cerita atau kejadian; 2) cerita atau deskripsi suatu kejadian atau peristiwa; kisahan; 3) tema suatu karya seni; menyajikan sebuah kejadian yang disusun berdasarkan urutan waktu. 

Dari Kamus Bahasa Inggris Oxford, dituliskan bahwa ‘narrative’ merupakan kata benda. Diartikan sebagai tuturan atau tulisan yang menggambarkan suatu peristiwa, suatu cerita. Narasi dicatat sebagai bagian dari literatur. Narasi merepresentaikan situasi atau proses yang merefleksikan nilai nilai. Disebutkan pula dalam kamus tersebut bahwa "narrative" makin sering dipakai pada masa "Post-Truth Era" atau era pasca kebenaran untuk menyampaikan suatu kondisi faktual. 

Jadi, dari kedua kamus tersebut kita catat bahwa narasi adalah cerita. Cerita yang punya pembuka, isi dan penutup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun