Mohon tunggu...
Levi William Sangi
Levi William Sangi Mohon Tunggu... Petani - Bangga Menjadi Petani

Kebun adalah tempat favoritku, sebuah pondok kecil beratapkan katu bermejakan bambu tempat aku menulis semua rasa. Seakan alam terus berbisik mengungkapkan rasa di hati dan jiwa dan memaksa tangan untuk melepas cangkul tua berganti pena".

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ku Sambut Tahun Baru dengan Ucapan Syukur

31 Desember 2019   22:35 Diperbarui: 31 Desember 2019   22:37 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penghujung tahun bukanlah sebuah ujung perjalanan. Karena penghujung menghantarkan kita pada sebuah awal permulaan. 

Permulaan untuk kembali memperjuangkan apa yang sedang kita perjuangkan.
Entah itu cinta, entah itu pekerjaan, entah itu kehidupan, entah pula itu adalah sebuah harapan. Harapan untuk menjadikan segala sesuatu menjadi baik. Hanya setiap hati masing-masing kita yang tahu apa yg sedang kita perjuangkan, apa yang sedang kita impikan. 

Berlaksa cerita, berlaksa kisah suka dan duka sepanjang setahun berjalan, menjadikan itu semua sebagai bumbu-bumbu kehidupan yang memberikan rasa tersendiri akan arti nikmatnya nilai kehidupan  yang Tuhan beri. 

Setiap momen kesedihan dan air mata disepanjang tahun berjalan ini memberitahukan kita betapa bernilainya dan berartinya sebuah kegembiraan, sebuah kebahagiaan. Memberitahukan kita bahwa hidup bukan hanya tentang kebahagiaan belaka, tapi kesedihan adalah juga bagian dari kehidupan itu sendiri. 

Ku yakin, suka duka bahkan kegagalan kehidupan akan menghantarkan kita pada kedewasaan, dan kedewasaan menjadikan kita kuat, dan kekuatan hati menjadikan kita teguh dan mampu menghadapi sebuah awal tahun yang baru meski masih dengan sebuah tekad perjuangan yang lama. Perjuangan dan harapan yang telah lama diperjuangkan dan akan tetap terus diperjuangkan. 

Biarlah kenangan  kegagalan masa lalu dan sebuah hati yang mengucap syukur menjadi sebuah sajian penutup diakhir tahun dan sebuah bekal lama yang tak habis-habisnya yang akan terus dibawah memasuki tahun yang baru. 

Ku mau bersyukur meski apapun keadaan kita sekarang ini. Entah itu berkelebihan, berkecukupan, bahkan berkekurangan pun bukan menjadi alasan untuk tidak mengucap syukur. 

Mampu mengucap syukur dalam keadaan apapun kita adalah sebuah sikap kedewasaan tertinggi dari sebuah nilai kehidupan. 

Ku yakin dan percaya, akan selalu ada mujizat dan senyuman kebahagiaan dalam sebuah ucapan syukur. Karena tak pernah sekalipun kita mendapati sebuah masalah akan lenyap terselesaikan ketika kita bersungut-sungut dan mengeluh. Maka apapun itu, percayalah, mengucap syukurlah dalam segala hal.

Seperti apa kelak kita di tahun yang baru, hanyalah Dia yang berkuasa atas hidup setiap insan yang tahu semuanya itu. Satu yang kuyakini bahwa keberuntungan dan kebahagiaan senantiasa berpihak pada pribadi-pribadi yang selalu mengucap syukur dan tetap teguh berdiri kokoh pada sebuah tekad memperjuangkan sebuah impian dan cita-cita mulia bagi kehidupan yang lebih baik. 

Selamat memasuki tahun yang baru 2020, semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi dan memberkati kita semua. 

Salam hangat, salam Kompasiana
Sumalata, Gorontalo Utara, 31 Desember 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun